Berita Barito Kuala
Guru Besar Jepang Puji Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak Barito Kuala
Profesor Nakanishi Yoshinobu dari Universitas Kanazawa Jepang berkunjung ke Stasiun Riset Bekantan & Ekosistem Lahan Basah dikawasan Pulau Curiak
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Profesor Nakanishi Yoshinobu dari Universitas Kanazawa Jepang berkunjung ke Stasiun Riset Bekantan & Ekosistem Lahan Basah dikawasan Pulau Curiak, Barito Kuala dan diterima oleh Amalia Rezeki ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
Dalam kunjungannya, guru besar salah satu universitas terkemuka di Jepang ini tertarik dengan keberadaan stasiun riset lahan basah yang dikelola SBI dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Hal ini terlihat dari antusiasnya berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari Amalia Rezeki.
Prof Nakanishi menyarankan kepada mahasiswa yang mendampinginya untuk melakukan penelitian terhadap potensi ekosistem lahan basah dengan keragaman hayatinya.
Baca: Nama Artis Lain Diungkap Nunung di Kasus Narkoba yang Juga Libatkan Suaminya, Iyan Sambiran
Baca: Begini Alur Dana Hibah KONI Banjarbaru yang Ditelisik Kejari Banjarbaru, Kasusnya Naik Kepenyidikan
Baca: Hasil Akhir Barito Putera vs Persela Lamongan Liga 1 2019, Skor 0-0, Gagal Manfaatkan Peluang
“Saya sangat kagum dengan upaya yang dilakukan oleh Amalia dalam membangun dan mengembangkan stasiun riset bekantan serta lahan basah ini. Harapan saya banyak mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian disini, mengingat lahan basah memiliki potensi yang besar bagi dunia riset baik ekologi maupun farmasi-nya,“ jelas Profesor Nakanishi.
Menurut Amalia, Senin (22/7/2019), walaupun stasiun riset ini sangat sederhana dengan segala keterbatasan fasilitas, akan tetapi sudah banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik dari dalam negeri maupun dari manca negara yang datang kesini.
'Mereka datang kesini, melalui program Summer Course, Internship, Volunteer maupun Riset," tandas dosen Biologi FKIP ULM ini.
Stasiun Riset Bekantan & Ekosistem Lahan Basah ini diresmikan pada 5 Juli 2018, oleh Prof. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc rektor Universitas Lambung Mangkurat yang waktu itu turut hadir Prof. Timothy Roberts Killgour dari University Of New Castle – Australia yang juga ikut menandatangi prasasti pendiriannya. Kemiteraan yang terbangun antara kedua perguruan tinggi dengan SBI, menghasilkan program summer course, intership dan kolaborasi dibidang penelitian”, kata Amalia Rezeki
Kehadiran Profesor Nakanishi bagi SBI membawa semangat baru untuk menjalin kerjasama dibidang penelitian kedepannya. Mengingat beliau adalah ahli farmasi. Hutan lahan basah menyimpan banyak potensi tumbuhan obat-obatan, sehingga perlu adanya penelitian lebih mendalam. (banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar)
