Berita Regional

Diserang Pagi Buta Saat Gerimis, TNI Berhasil Bikin Kocar-kacir Anggota KSB, Temukan Ceceran Darah

KSB yang beranggota 20 orang itu menyerang Pos TNI yang berkedudukan di Distrik Mugi Kabupaten Nduga hingga terjadi kontak senjata.

Editor: Hari Widodo
ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pasca serangan yang menewaskan seorang anggota TNI di Nduga, Papua Sabtu (20/7/2019), Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) kembali melakukan serangan kepada pasukan TNI, Selasa (23/7/2019).

KSB yang beranggota 20 orang itu menyerang Pos TNI yang berkedudukan di Distrik Mugi Kabupaten Nduga hingga terjadi kontak senjata.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, kontak senjata itu terjadi ketika kelompok KSB melakukan serangan gangguan tembakan terhadap Pos TNI yang berkedudukan di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.

Di mana kontak sejata itu, kata dia, terjadi pada pagi-pagi buta sekitar pukul 05.40 WIT, cuaca masih gelap dan berkabut akibat hujan gerimis.

Baca: Jennifer Dunn Pamer Rumah Mewah Setelah Dinikahi Faisal Haris, Bagaimana Sarita Abdul Mukti?

Baca: Layar Lipat Samsung Galaxy Fold, Dipastikan Meluncur September di Indonesia

Baca: Lima Debt Collector Ditangkap, Rampas Daihatsu Sigra Kredit Nunggak dari Konsumen

Baca: Sah! Siti Badriah Resmi Menikah dengan Krisjiana, Proses Akad Nikah Berjalan Khidmat, Bismillah

Tiba-tiba dari arah yang tidak terduga muncul serangan mendadak yang dilakukan oleh KSB diperkirakan berkekuatan antara 15-20 orang, teridentifikasi dari kelompok Egianus Kogoya.

"Namun, karena pasukan dalam keadaan siaga, maka dilaksanakan perlawanan balas tembakan sehingga KSB melarikan diri secara berpencar.

Pasukan TNI dibagi dua kekuatan sebagian mengamankan pos, sedangkan satu tim kekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran," kata Kapendam, M Aidi, Rabu (24/7/2019) pagi.

Dari hasil pengejaran, ungkap Aidi, ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut.

"Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5-3 km dari kedudukan pos TNI.

Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai tersebut, tiba-tiba sekitar 5 orang KSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun," ujar dia.

Aidi mengatakan, saat itu pasukan TNI melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran.

Namun KSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar.

"Saat dilaksanakan pemeriksaan ditemukan barang bukti di dalam honai berupa, 1 pucuk pistol standar militer kaliber 9 mm, 3 buah HT, 1 buah GPS, 3 buah magasin, serta ratusan amunisi kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm," tutur dia.

Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi ((KOMPAS.com/Dhias Suwandi))

Aidi menambahkan, pasukan juga melihat di luar honai ditemukan ceceran darah cukup banyak mengarah ke jurang.

"Belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutlan karena faktor keamanan," ujar dia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved