Berita Tabalong
Jalan Bekas Longsor Tak Layak Dilewati, Warga Tabalong Ini Beli Tanah Sendiri untuk Perbaiki
Warga Desa Sungai Hanyar Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong harus berhati hati saat melewati jalan yang berada di pinggiran sungai
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Warga Desa Sungai Hanyar Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong harus berhati hati saat melewati jalan yang berada di pinggiran sungai, jalan yang pernah longsor itu memang sudah diperbaiki sementara dan bisa dilintasi namun masih perlu perbaikan. Jalan tidak rata karena ada bagian yang terkena longsor.
Untuk memperbaiki jalan tersebut warga secara swadaya melakukan perbaikan sementara dengan menimbun jalan dengan tanah agar tidak terlalu bergelombang karena banyaknya lubang.
H Nawawi salah seorang warga dengan sukarela membelikan tanah untuk menguruk jalan berlubang.
“Supaya yang melewati lebih enak tidak karena sudah banyak lubang dijalan itu, membeli pakai dana pribadi karena ada rezeki,” ujarnya.
Baca: Perempuan Kotabaru Ini Diringkus di Rumahnya, Simpan 18 Paket Sabu dan 1 Butir Ineks
Baca: Narapidana di Lapas Meninggal, Begini Penjelasan Lapas Narkotika Karangintan Kabupaten Banjar
Baca: Penemuan Jasad Bayi Diduga Dikubur Orangtua, Polisi Banjarbaru Tunggu Hasil Otopsi RSUD Ulin
Perbaikan sementara ini sudah sering dilakukan anggota TNI juga pernah melakukan gotong royong dengan menguruh jalan menggunakan sirtu.
Meskipun ada jalan lain namun jalan ini tetap perlu diperbaiki karena selain sebagai jalur transportasi jalan ini sekaligus menjadi penahan air sungai agar tidak meluap di lahan pertanian. Mengingat siring penahan air yang berada di pinggiran sungai sudah jebol terkena air.
Saat musim penghujan air sungai meluap dan menggenangi bagian sisi separuh jalan yang telah longsor. Saat musim kemarau sisi jalan yang longsor masih bisa dilewati karena air sungai surut. Namun pada musim penghujan hanya tersissa separuh jalan yang bisa dilewati dan memaksa pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda empat harus bergantian.
Kepala Desa Sungai Hanyar Khairil Anwar mengatakan aparat desa telah mengajukan permohonan perbaikan sejak tahun lalu, Dinas Pekerjan Umum juga sudah beberapa kali melakukan peninjauan di jalan tersebut.
“Tapi sampai sekarang masih belum ada kejelasan apakah jalan tersebut akan diperbaiki atau ada jalan keluar lain,” ujarnya.
Dirinya mengatakan jalan tersebut tetap diperlukan warga dan perlu diperbaiki karena jalan tersebut sekaligus sebagai tanggul agar lahan pertanian warga puluhan hektar tidak terendam air. Selain mengancam lahan pertanian, air sungai meluap juga bisa merendam pemukiman warga.
“Perbaikan saat ini biasa dilakukan secawa swadaya, dana desa tidak bisa dipergunakan dan akan terlalu besar untuk memperbaiki jalan tersebut, jalan tersebut banyak yang melintasi termasuk siswa sekolah,”ujarnya.
Terpisah M Noor Rifani mengatakan jalan di Desa Sungai Hanyar memang telah beberapa kali amblas, perbaikan sementara dengan melakukan penimbunan menggunakan batu juga telah beberapa kali dilakukan. Jalan tersebut rawan amblas saat peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan.
“Untuk perbaikan jangka panjang rencananya akan dibangun jalan lingkat baru yang lebih aman dari arus sungai, karena jika memperbaiki jalan tersebut akan beresiko besar sebab terkena gerusan air sungai,” ujarnya.
Saat ini sebenarnya terdapat jalan lain yang bisa digunakan warga, namun sebagian warga terbiasa menggunakan jalan tersebut karena lebih dekat.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
