Raudatul Berharap Bantuan untuk Ilma yang Menderita Hydrochepalus
Raudatul Badiyah (20) duduk di sebelah kasur yang menjadi tempat berbaring putrinya Ilma Nafia
Penulis: George Edward Ph | Editor: Halmien
								
							BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Raudatul Badiyah (20) duduk di sebelah kasur yang menjadi 
tempat berbaring putrinya Ilma Nafia (2), Senin (17/12) sekitar pukul 
09.00 Wita.
    
Sesekali Raudatul membelai kepala Ilma yang membesar karena mengidap penyakit Hydrochepalus sejak berusia satu bulan lebih.
    
Bagian kulit kepalanya terlihat mengering dan mengelupas, sehingga Raudatul sering membelai kepalanya tersebut.
   
"Kadang kulit kepalanya mengelupas karena kering, kulit yang mengelupas jatuh ke bantal dan rutin dibersihkan," ujar Raudatul kepada BPost Online.
Dijelaskannya, Ilma sempat dua kali dibawa untuk persiapan Operasi, sayangnya dokter rumah sakit di Banjarmasin juga belum siap mengoperasi Ilma.
   
"Hingga sekarang kami pun hanya merawat di rumah, memang ada beberapa orang yang datang memberi bantuan atau membesuk putri saya," ujar Raudatul yang bekerja sebagai penjaga kandang ayam itu. Dijelaskannya untuk membawa Ilma ke Rumah sakit mereka pun tidak mempunyai biaya.
  
Raudatul menjelaskan penghasilan dia bersama suami, Muhammad Thoyib (27) hanya berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu per bulan.
"Suami saya kerja buruh angkut pasir, jadi kami pun tidak punya banyak biaya untuk membawa ilma operasi," jelasnya.
    
Sementara itu, salah seorang mahasiswi Akademi Keperawatan Banjarbaru, mengungkapkan, dia beserta beberapa rekannya sempat mengunjungi Rumah Ilma Yang berada di Jalan Mistar Cokrokusumo RT 8 RW 03. "Kami sangat prihatin dan kami juga mencoba membantu dengan kegiatan penggalangan dana, semoga ada juga orang lain yang membantu untuk kesembuhan Ilma," ungkapnya.
			
			
			
		Sesekali Raudatul membelai kepala Ilma yang membesar karena mengidap penyakit Hydrochepalus sejak berusia satu bulan lebih.
Bagian kulit kepalanya terlihat mengering dan mengelupas, sehingga Raudatul sering membelai kepalanya tersebut.
"Kadang kulit kepalanya mengelupas karena kering, kulit yang mengelupas jatuh ke bantal dan rutin dibersihkan," ujar Raudatul kepada BPost Online.
Dijelaskannya, Ilma sempat dua kali dibawa untuk persiapan Operasi, sayangnya dokter rumah sakit di Banjarmasin juga belum siap mengoperasi Ilma.
"Hingga sekarang kami pun hanya merawat di rumah, memang ada beberapa orang yang datang memberi bantuan atau membesuk putri saya," ujar Raudatul yang bekerja sebagai penjaga kandang ayam itu. Dijelaskannya untuk membawa Ilma ke Rumah sakit mereka pun tidak mempunyai biaya.
Raudatul menjelaskan penghasilan dia bersama suami, Muhammad Thoyib (27) hanya berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu per bulan.
"Suami saya kerja buruh angkut pasir, jadi kami pun tidak punya banyak biaya untuk membawa ilma operasi," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi Akademi Keperawatan Banjarbaru, mengungkapkan, dia beserta beberapa rekannya sempat mengunjungi Rumah Ilma Yang berada di Jalan Mistar Cokrokusumo RT 8 RW 03. "Kami sangat prihatin dan kami juga mencoba membantu dengan kegiatan penggalangan dana, semoga ada juga orang lain yang membantu untuk kesembuhan Ilma," ungkapnya.
 
												
 
						 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											