Dolly Akan Ditutup, PSK Serbu Kota Malang
Satpol PP Kota Malang menemukan indikasi, adanya eksodus PSK Gang Dolly Surabaya seiring rencana penutupan lokalisasi terbesar di
BANJARMASINPOST.CO.ID, MALANG - Satpol PP Kota Malang menemukan indikasi, adanya eksodus PSK Gang Dolly Surabaya seiring rencana penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Menurut Kepala Satpol PP, Mulyono indikasi tersebut adalah adanya titik-titik baru tempat mangkal PSK, di antaranya di Jalan Ijen dan Jalan Gajayana. Padahal selama ini lokasi tersebut “steril” dari aktivitas para perempuan yang menjajakan diri. "Selama ini tidak ada PSK yang mangkal di sana, jadi kedua titik tersebut masih baru,” terangnya, Selasa (14/1/2014).
Para PSK di titik baru ini, mempunyai modus sama dengan PSK lama. Yaitu sengaja nongkrong dengan sepeda motornya, untuk memudahkan menuju tempat menginap pemesannya. Mereka juga dengan mudah kabur, jika ada razia.
Mulyono menambahkan, para PSK baru ini merupakan pendatang. Tidak ada cara lain untuk menertibkan mereka, kecuali dengan razia. Karena itu, Satpol PP berencana menggelar razia pada bulan Januari ini. "Rencananya akan ada penindakan para PSK yang terbukti menjajakan diri," kata Mulyono.
Namun diakui Mulyono, pihaknya hanya bisa menindak. Sementara untuk penindakan menjadi wewenang dinas sosial. Karena itu, Mulyono berencana menggandeng lintas instansi.
Ke depan, Satpol PP juga akan menggandeng tempat hiburan malam dan panti pijat di Kota Malang. Pengelola tempat hiburan yang mempekerjakan pemandu lagu atau pemijat baru, wajib dilaporkan. Termasuk latar belakang para pekerja.
"Kami mencoba menutup kemungkinan, adanya eksodus PSK dari Surabaya masuk menjadi pemijat atau pemandu lagu. Kami juga tekankan, agar mereka bekerja secara profesional,” tegasnya.