Satu Motor Dipungut Rp 20 Ribu
Bertahun-tahun jalan Desa Simpangwarga menuju Desa Tanipah, Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar rusak berat.
BANJARMASINPOST.CO.ID,MARTAPURA - Bertahun-tahun jalan Desa Simpangwarga menuju Desa Tanipah, Kecamatan Aluhaluh, Kabupaten Banjar rusak berat. Warga pun terpaksa menggalang dana secara swadaya mengupayakan jalur darat bisa dilintasi.
Kesepakatan pun diambil warga dengan mengutip --warga menyebutnya sumbangan-- Rp 20 ribu untuk setiap satu kendaraan roda dua yang melintas di jalan Simpang warga.
Menuju Desa Tanipah di muara Sungai Barito, ada dua akses jalan masuk bila melalui jalur Kecamatan Aluhaluh. Bisa melalui Simpangwarga atau ke pelabuhan di Aluhaluh.
Setelah sampai di Aluhaluh perjalanan darat habis, dilanjutkan perjalanan air. Dengan menggunakan klotok menuju Desa Tanipah, setiap orang dikenakan tarif Rp 50 ribu. Jarak tempuh klotok dari pelabuhan Aluhaluh ke Desa Tanipah hanya sekitar 10 menit.
Sementara untuk bisa ke Tanipah melalui jalan darat lewat Simpang Warga, harus melintasi jalan yang kondisinya rusak berat. Selain tanahnya licin dan berbatu, ruas jalan hanya memiliki lebar tidak sampai 2 meter.
Menurut sejumlah warga yang ditemui BPost, puluhan tahun jalan tersebut tidak mendapat sentuhan maksimal dari pemerintah kabupaten. Selama ini perbaikan jalan hanya melalui swadaya masyarakat. Seperti saat ditemui sejumlah warga tampak tengah meratakan jalan.
“Tidak cuma jalan, jembatan juga sempit. Warga kerap tercebur ke sungai,” tutur H Yamani, warga Dewa Tanipah.
Sebenarnya, sebut dia, untuk menuju Desa Tanipah dari Simpangwarga hanya berjarak tiga kilometer. Namun karena kondisi jalan yang rusak berat, lanjut dia, jarak tempuhnya menjadi berlipat-lipat.
Yamani terlihat memperbaiki jalan dibantu sejumlah warga lainnya dengan cara menaburkan batu kemudian memukulnya dengan palu. “Kalau naik kelotok berat diongkos. Kecuali orang sakit atau ibu hamil baru naik kelotok,” ucapnya.
Masih menurut dia, ada jembatan sepanjang 50 meter kondisinya nyaris runtuh. Dia pun mengingatkan agar berhati-hati melintas di atas jembatan tersebut.
Warga lainnya, Toni menambahkan, sudah seharusnya jalan di desanya mendapat perhatian pemerintah daerah. Pasalnya, kini sudah banyak warga yang memiliki sepeda motor. “Dua tahun lalu lebih parah jalan cuma tanah biasa, lalu diperbaiki secara swadaya masyarakat,” katanya.
Menurut Samadi, ketua RT 3 Desa Tanipah, jalan Desa Simpangwarga-Tanipah merupakan jalur strategis karena menghubungkan tiga desa. Yakni Simpangwarga, Tanipah dan Bekambat Muara.
Mengingat kondisi jalan yang rusak berat, warga terpaksa menggalang dana melalui cara memungut setiap kendaraan bermotor yang melintas di kawasan tersebut. Setiap sepeda motor dipungut Rp 20 ribu.
“Uang yang terkumpul dibelikan kayu galam sepanjang dua meter sebanyak 1.500 batang. Juga ada bantuan total 4.000 galam, tapi tetap saja belum maksimal,” sungutnya.
Warga menyebut itu bukan sebagai pungutan, melainkan sumbangan perbaikan sarana jalan. “Sumbangan itu bukan pungutan. Uangnya dibelikan kayu galam,” timpal Hulafi (27), warga Simpang Warga Dalam.