Hindari Penafsiaran Lain, Alquran Raksasa Dibawa ke Kantor MUI

Alquran raksasa di rumah Anang Asriyanto di Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Sidoarjo,

Editor: Eka Dinayanti
Surya/Anas Miftakhudin
Dua warga mengamati Alquran raksasa berbauh harum di rumah ustadz Anang di Glagah Arum, Porong, Sidoarjo, Senin (12/1/2015). 

BANJARMASINPOST.CO.ID,SIDOARJO - Alquran raksasa di rumah Anang Asriyanto di Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur dibawa ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo Jl Pahlawan.

Kitab Suci tersebut sampai di Kantor MUI sekitar pukul 14.45 WIB dan diterima pengurus MUI M Ilhamudin, Selasa (13/1/2015).

Ketua MUI Sidoarjo, KH Usman Bahri, mengungkapkan kitab suci tersebut dibawa ke kantor MUI untuk diamankan. Tujuannya agar tidak timbul penafsiran yang macam-macam.

"Katanya Al-Quran itu jatuh di kamar dan bunyi bruak. Nah itu yang kami khawatirkan muncul penafsiran yang macam-macam dari masyarakat," tutur KH Usman Bahri.

Menurut KH Usman Bahri, mengakui itu benar Al-Quran dengan tulisan tangan.

Tetapi dalam penulisan itu ada beberapa kesalahan seperti di Surat Al Baqarah.

Disitu ada pengulangan lafadz sebanyak dua kali, seperti kalimat unzila ada pengulangan.

"Nah adanya kesalahan itu harus dibenahi," ungkapnya.

Rencananya, MUI hari ini, Rabu (14/1, Red) menggelar rapat untuk membahas Al-Quran raksasa itu.

"Jadi MUI akan mengundang seluruh orang yang hafal Al Quran untuk meneliti. Apakah ada kesalahan atau tidak," tukasnya. 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved