Dua Tokoh Berdarah Batak Berebut Kursi Banjarmasin 1
Peta politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), termasuk untuk wali kota Banjarmasin makin memanas.
Penulis: Murhan | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Peta politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), termasuk untuk wali kota Banjarmasin makin memanas. Sejumlah bakal calon sudah menampakkan diri.
Meski minim bakal calon dari birokrat karena aturan PNS harus mundur, namun dinamika perebutan kursi Banjarmasin 1 makin menarik disimak.
Salah satu fenomena menarik adalah munculnya dua bakal calon dari tokoh berdarah batak. Mereka adalah Saut Nathan Samosir dan Marudut Tampubolon.
Keduanya sudah mengajukan lamaran pada partai politik untuk diusung sebagai calon wali kota Banjarmasin di Pilkada nanti.
Samosir melamar lima partai yakni PDIP, PKB, Demokrat, Hanura dan NasDem. Sedangkan Marudut mengajukan lamaran pada Partai Golkar.
Meski berdarah Batak dan beragama Nasrani, keduanya tetap percaya diri untuk maju sebagai calon wali kota. Mereka yakin era masyarakat memilih pemimpin karena suku dan agama sudah lewat.
"Ahok, dia Cina, juga Nasrani. Bahkan dia juga bukan orang Jakarta. Toh bisa jadi Gubernur DKI Jakarta,' kata Samosir, Jumat (13/2/2015)
Dia yakin masyarakat Banjar juga seperti warga Jakarta yang sudah dewasa dalam berpolitik. 'Yang penting niat saya baik. Saya ingin memajukan Banjarmasin,' kata pengusaha ini.
Berbeda dengan Samosir, Marudut berani mengajukan diri untuk mencalon wali kota karena sejarah Banjarmasin dahulu.
"Dulu Banjarmasin pernah dipimpin orang Batak. Mereka adalah pak Sinaga dan Ritonga. Saya ingin mengikuti jejak mereka," kata pengacara ini.
Selain itu, dia juga yakin masyarakat Banjarmasin tidak akan melihat sisi etnis dalam memilih pemimpinnya.
"Saya rasa masyarakat Banjarmasin sudah dewasa. Mereka bisa melihat orang yang serius membangun kota ini," kata pria yang juga Ketua Forki Kalsel ini.
Terlepas dari itu, keduanya menyerahkan pada partai yang dilamarnya untuk mengusung mereka atau tidak. Setidaknya, mereka telah berusaha meramaikan peta politik saat ini.
"Kalaupun partai tak memilih saya, tak masalah. Saya tak akan sakit hati. Bahkan saya akan mendukungnya," jelas Marudut.