Lampu Peringatan Bulog Tak Jalan atasi Beras Mahal

“Jika di kabupaten, bupati ingin mengadakan operasi pasar harus izin kepada Gubernur dulu. Nah, jika gubernur lihat belum perlu operasi pasar

Penulis: | Editor: Yamani Ramlan
zoom-inlihat foto Lampu Peringatan Bulog Tak Jalan atasi Beras Mahal
net
Beras raskin

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Lampu Peringatan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak jalan, sehingga saat harga beras melambung tinggi mencapai 30 persen, tidak cepat mengadakan operasi pasar untuk mengatasi harga beras tinggi itu.

“Agak aneh juga. Kini harga beras mahal padahal tidak ada lahan kena musibah banjir atau kekeringan. Jadi, ada tangan yang memainkan harga beras itu yang ujungnya adalah mencari keuntungan,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji saat menjelaskan tentang harga beras naik, di Press Room DPR RI, Kamis (26/2).

Menurutnya, Bulog tidak bisa disalahkan juga karena proses untuk mengadakan operasi pasar kini berbelit-belit.

“Jika di kabupaten,  bupati ingin mengadakan operasi pasar harus izin kepada Gubernur dulu. Nah, jika gubernur lihat belum perlu operasi pasar di kabupaten itu, maka tidak terjadi operasi pasar,” ujar Sarmuji.

Selain itu, di intern Bulog sendiri bukan rahasia umum lagi ada oknum yang bermain memanfaatkan beras pasar di oplos akhirnya menjadi harga pasar, bukan lagi harga bulog.

“Jadi, perlu pembenahan di intern Bulog sehingga tidak ada lagi yang bermain,” ucapnya.

Sedangkan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Djohan menambahkan, sebenarnya pemerintah tidak perlu impor beras karena stock nasional masih mencukupi sampai setahun ke depan.

“Menurut Dirut Bulog saat rapat kerja dengan Komisi IV, stok beras kita mencukupi satu tahun ke depan. Jadi, jika harga masih mahal di pasaran, tentunya ada kartel yang membuat harga itu tinggi,” katanya.

Daniel juga menyatakan Komisinya akan terus mendesak Bulog untuk bekerja sesuai fungsinya mengatasi cepat agar harga beras tidak mahal di pasaran.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved