Berani Coba 3 Tren Diet ala Selebritas Ini?

Pesona kecantikan Kate Middleton saat menikah hingga usai melahirkan, disebut-sebut tak lepas dari pola diet ala Prancis

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pesona kecantikan Kate Middleton saat menikah hingga usai melahirkan, disebut-sebut tak lepas dari pola diet ala Prancis yang dianutnya, yaitu diet Dukan. Begitu pula aktris Kim Kardhasian yang menganggap olahraga serta diet Atkins sebagai rahasianya mendapatkan tubuh ideal dan Eva La Rue, aktris yang senantiasa bugar di sela kepadatan berkat Paleo Diet.

Aneka tren diet memang menawar­kan rupa-rupa solusi, me­­mang menggiurkan­ untuk diikuti. Namun, men­­­dapat postur idaman tak cukup­ dengan­ mengi­kuti modul­ diet sema­ta, lho.­ Bi­sa-bisa, bu­­kan­­ pos­tur ide­al­­ yang didapat,­ me­lainkan kekurangan nutrisi yang berakibat lebih fatal.

Dr. Tan Shot Yen, M.Hum dari Dr. Tan Wellbeing Clinics & Remanlay Special Needs' Healthmenuturkan, masalah pola makan tak bisa diatasi dengan instan. "Pasalnya, pola makan harus konsisten dan berkaitan dengan gaya hidup untuk jangka waktu yang lama. Tidak bijaksana jika dampak dari akumulasi pola makan amburadul ingin diselesaikan dengan pola instan," paparnya. Toh, para pesohor yang disebutkan tadi pun, menjalani program diet dengan disertai olahraga dan dampingan pakar gizi.

Apa saja tren diet ala selebritas yang sedang marak dan mana yang cocok untuk Anda? Cermati pandangan Tan, dokter yang menjadi salah satu kandidat Doktor Ilmu Gizi Komunitas FKUI ini.

Apa Itu Dukan Diet?

Teori: Diet ala perempuan Perancis ini percaya bahwa menurunkan berat badan bukan dengan memonitor kalori, melainkan protein. Empat fase pola diet ini dimulai dengan hanya boleh konsumsi protein sebanyak-banyaknya bersama 1,5 sendok makan gandum per hari, lalu fase konsumsi sayuran, fase pemberian sedikit buah, roti, dan keju, lalu fase pemeliharaan.

Penjelasan: Tan menegaskan, tubuh tidak hanya membutuhkan protein. "Kita butuh karbohidrat untuk tenaga dan lemak untuk pengangkutan hormon dan proses metabolisme," terangnya.

Selain itu, diet tinggi protein dan rendah karbohidrat termasuk sebagai ketogenic diet , yang menyebabkan pembentukan sel lemak menjadi sepuluh kali lebih aktif . "Terlalu banyak protein dalam makanan juga meningkatkan insulin karena tubuh tak mau terlalu banyak asam amino. Lebih buruk lagi, membuat ginjal menderita karena metabolisme nitrogen yang berlipat ganda," ujar Tan memaparkan.

Sebaiknya, tetap konsumsi sumber karbohidrat yang baik. "Jika menghindari produk tepung dan padi-padian, maka sayur dan buah harus diperbanyak agar mencukupi jumlah kalori dan sumber tenaga dari karbohidrat. Jadi protein tetap berfungsi sebagai zat pembangun dan pengganti sel-sel yang aus," tambahnya.

Apa yang dimaksud Paleo Diet?

Teori: Premis diet ini sederhana, yaitu hanya mengonsumsi makanan yang dimakan orang zaman batu, yaitu sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging. Sebaliknya, hindari gula, susu, kacang-kacangan, biji-bijian, makanan bertepung, dan makanan olahan lain.

Penjelasan: Paleo diambil dari­ kata paleolitikum , yaitu zaman di mana manusia belum mengenal agrikultur. Penganut Paleo, ujar Tan, berusaha mengembalikan kebiasaan tersebut dengan mengonsumsi makanan sealami mungkin.

Namun, istilah diet Paleo sudah banyak diselewengkan sehingga menimbulkan persepsi­ keliru, salah satunya tentang konsumsi daging sepuasnya. "Tetap ada aturan, daging yang dikonsumsi harus grass fed. Daging sapi dari sapi yang hanya makan rumput, ayam yang makan dedak dan beras, juga ikan yang tak diberi pelet," terangnya.

Tan juga membantah jika diet ini dikategorikan low carb . "Sayur dan buah termasuk karbohidrat, lho, meski kandungannya jauh lebih kecil dibanding tepung dan umbi. Bukankah tidak low carb lagi jika konsumsi sayur dan buahnya tetap sesuai kebutuhan?" tambahnya.Pemenuhan gizi penganut Paleo, akan tetap seimbang selama kebutuhan makronutrien terpenuhi, yaitu 50:30:20 untuk perbandingan karbohidrat, protein, dan lemak.

Apa yang dimaksud Atkins Diet?

Sumber: Nova
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved