Terpapar Sinar Matahari, Tidur pun Makin Berkualitas

BANJARMASINPOST.CO.ID – Ketika pola tidur dapat berbeda pada tiap orang, para peneliti percaya, bahwa sebenarnya ada waktu alami bagi manusia untuk tidur setiap malamnya.

Penelitian terbaru yang diselenggarakan di kota Baependi, Brazil, diadakan dengan cara mengikuti eksperimen saat tidur sebelum zaman industrial, dimana orang-orang akan tidur dan bangun secara alami.

Dalam penelitian tersebut, penduduk lokal diberi pertanyaan tentang waktu tidur yang diinginkan, serta waktu ideal untuk terbangun dari tidur, jika mereka memiliki rencana keesokan harinya.

Kebanyakan responden mengatakan mereka akan bangun pukul 7.15 pagi, dan tidur jam 10.20 malam. Sedangkan penduduk di luar kota Baependi, menginginkan bagun pukul 6.30 pagi, dan tidur pukul 9.20 malam.

Kemudian pertanyaan ini juga diajukan kepada penduduk yang bermukim di London, Inggris, dan rata-rata menjawab pukul 08.30 adalah waktu bangun tidur yang diingkan serta waktu tidur ideal adalah pukul 11.15.

Lewat penelitian tersebut terbukti bahwa sebenarnya jadwal tidur dipengaruhi oleh sinar matahari, dimana tubuh akan mulai memproduksi hormon tidur bernama melantonin, saat matahari terbenam.

Namun karena di zaman teknologi ini dan terdapat banyak sinar buatan, maka waktu tidur menjadi lebih lama dibanding orang zaman dulu.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh University of Colorado yang menganalisis orang saat perjalanan camping, dimana hanya ada cahaya alami yang berasal dari matahari. Ditemukan bahwa orang-orang yang berkemah akan tidur dua jam lebih cepat, dibanding waktu tidur yang sebenarnya.

Menurut Malcolm von Schantz, profesor molecular neurobiology, penulis dari penelitian, mengatakan cara terbaik agar cepat tidur adalah banyak terpapar sinar matahari alami, dan menghindari sinar buatan.

Hal inilah yang dilakukan oleh orang zaman dulu, dimana mereka memiliki waktu tidur yang lebih banyak dan berkualitas.