Korban Gempa Nepal di Desa Mulai Kelaparan
Warga yang kelaparan tersebut merupakan korban gempa Nepal yang berada di wilayah terpencil yang sulit dijangkau transportasi darat.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Beberapa gambar dirilis Angkatan Darat India, Minggu (3/5/2015), yang menunjukkan warga sebuah desa berebut bantuan makanan yang dipasok dari helikopter mereka.
Warga yang kelaparan tersebut merupakan korban gempa Nepal yang berada di wilayah terpencil yang sulit dijangkau transportasi darat.
Funchu Tamang salah satunya. Pria berusia 101 itu diselamatkan dengan luka hanya kecil setelah menghabiskan satu minggu di bawah reruntuhan rumahnya. Dia diterbangkan ke rumah sakit yang berjarak 50 mil dari ibu kota Kathmandu, Sabtu (2/5/2015).
Polisi juga membawa tiga perempuan dari puing-puing di Sindhupalchowk, salah satu distrik yang mengalami kerusakan paling parah. Satu telah terkubur oleh tanah longsor, dua lainnya berada di bawah rumah yang roboh.
Seminggu setelah gempa dahsyat yang menewaskan sedikitnya 7.000 jiwa itu, upaya bantuan terkesan masih terlambat. Bahkan, di Kota Kathmandu, orang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan bantuan makanan.
UN Resident Representative, Jamie McGoldrick, mengeluh inspeksi yang dilakukan pemerintah setempat yang membuat pasokan bantuan harus menumpuk di bandara.
"Mereka tidak harus menggunakan metode damai kebiasaan. Pajak impor terpal dan tenda telah dihapus pada Jumat, namun pemerintah bersikeras semua barang diterbangkan dari luar negeri harus menjalani pemeriksaan,” ujarnya seperti dirilis Mirror, Senin (4/5/2015).
Seorang Marinir AS, Brigadir Jenderal Paulus Kennedy, mengatakan 100 anggotanya dijadwalkan tiba Senin malam ini, termasuk peralatan dan enam pesawat pengangkut.
Upaya pejabat pemerintah untuk mempercepat bantuan ke daerah-daerah terpencil yang sedang dilanda kekurangan truk dan sopir.
"Kami memiliki stok,” ujar Shrimani Raj Khanal dari Nepal Food Corp.
PBB mengatakan, sebanyak 600 ribu rumah telah hancur atau rusak. Dan setidaknya dua juta orang masih membutuhkan tenda, air, makanan, dan obat-obatan selama tiga bulan ke depan.
