Meski Menopause, Gairah Bercinta Wanita Cenderung Stabil

Namun, sebuah studi terbaru menyatakan bahwa wanita tidak perlu khawatir tentang terganggunya gairah bercinta akibat menopause.

Editor: Didik Triomarsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Banyak hal yang dikhawatirkan oleh para wanita berusia lanjut menjelang periode menopause, mulai dari suasana hati yang tidak menentu, fisik yang kerap terasa panas dan sering berkeringat, ketidaknyamanan pada tubuh, hingga gairah bercinta yang menurun. Namun, sebuah studi terbaru menyatakan bahwa wanita tidak perlu khawatir tentang terganggunya gairah bercinta akibat menopause.

Sebuah studi menemukan, bahwa fungsi-fungsi seksual pada tubuh wanita ternyata cenderung stabil sebelum dan setelah periode menopause. Studi tersebut dipublikasikan pada Journal of Sexual Medicine.

Studi yang dilakukan tersebut dikabarkan merupakan yang pertama membahas tentang pengaruh menopause dan gairah seksual wanita. Para ahli menganalisis bagaimana berbagai variabel seksualitas yang berbeda seperti gairah, kepuasan, dan nyeri saat bercinta saling berinteraksi satu sama lain dan berubah seiring berjalannya waktu.

Selama empat tahun, para peneliti mempelajari jawaban yang diberikan oleh para responden wanita tentang kesehatan seksual mereka. Mereka menemukan bahwa tingkat disfungsi seksual stabil di angka 22 hingga 23 persen pada periode sebelum dan sesudah menopause.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa menopause bukanlah kontributor penting dalam permasalahan seksual wanita seperti yang selama ini dipikirkan. Hal ini pada awalnya tidak diperkirakan sebelumnya oleh mereka.

"Kami sedikit merasa terkejut dengan hasil penelitian ini. Selama ini menopause seringkali dilebih-lebihkan sebagai alasan untuk banyak hal," jelas Tim Spector, ketua penelitian tersebut.

 
 
 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved