Beraksi di Sampit, 7 Perompak CPO Ini Ditangkap di Thailand
Ketujuh perompak, Kamis (14/5/2015) diterbangkan dari Thailand ke Jakarta dan dibawa ke Palangkaraya, melalui Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya
Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Sebanyak tujuh orang perompak tongkang berisi minyak kelapa sawit Crude Palm Oil (CPO) milik Perusahaan CPO yang diangkut dari perusahaan sawit BGA Group di wilayah Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah, 9 Oktober 2014 lalu digiring ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ketujuh perompak, Kamis (14/5/2015) diterbangkan dari Thailand ke Jakarta dan dibawa ke Palangkaraya, melalui Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dengan pengawalan anggota Kepolisian Polda Kalimantan Tengah.
Saat dibandara perompak yang menggunakan pakaian kaos oblong hijau ini, menjadi perhatian warga yang ada di bandara, karena mereka baru tau ada perompak yang naik pasawat Garuda dari Jakarta.
Dari data KSOP Sampit, CPO yang diangkut itu berasal dari perusahaan sawit BGA Group di wilayah Kabupaten Kotim, sedangkan agen pelayarannya adalah Spektra dan pemilik kapal SPOB adalah perusahaan PT Lima Srikandi Jaya.
Berdasarkan laporan pihak pelayaran, kapal Srikandi 515 mengangkut 3.100 ton minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) senilai Rp21 miliar lebih dan sempat dirompak saat kapal berada di perairan Teluk Sampit, Kotim Kalteng.
