Pemicu Konflik Terbesar Adalah Perbedaan Etnik

Kerukunan umat beragama di Banjarmasin terlihat semakin baik, hal ini tampak dari kunjungan theolog dan budayawan, Romo Frans Magnis Suseno

Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/milna sari
theolog dan budayawan, Romo Frans Magnis Suseno bersama HAK, Katedral Awan, serta LK3 Banjarmasin ke Banjarmasin Post, Senin ( 29/6). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kerukunan umat beragama di Banjarmasin terlihat semakin baik, hal ini tampak dari kunjungan theolog dan budayawan, Romo Frans Magnis Suseno bersama HAK, Katedral Awan, serta LK3 Banjarmasin ke Banjarmasin Post, Senin ( 29/6).

Dalam kunjungan itu, Romo Frans Magnis menerangkan bahwa kekerasan dalam beragama sangat tidak dibenarkan. Selama ini di Indonesia menurutnya pemicu konflik terbesar bukan karena perbedaan agama, namun karena perbedaan etnik.

Indonesia yang memiliki ragam etnik sering terjadi pergesekan, contohnya saja di Lampung. Pergesekan terjadi antara kaum pendatang dengan penduduk asli.

"Sangat disayangkan pemerintah masih tidak menunjukkan penanganan terhadap konflik ini," ujar romo berambut putih ini.

Ditambahkan oleh Pemimpin Redaksi BPost, Yusran Pare, menurutnya selama ia di Banjarmasin, kerukunan umat beragama sangat terlihat. Hampir tidak ada pergesekan antar umat beragama.

"Kami sebagai media harus merawat iklim ini, bukan membakar konflik umat beragama itu," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved