Sulit Tambah Hidrant Air
Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Muslih mengatakan, pihaknya sulit menambah fasilitas hidran air pendukung sistem penanggulangan kebakaran
Penulis: Murhan | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Muslih mengatakan, pihaknya sulit menambah fasilitas hidran air pendukung sistem penanggulangan kebakaran, karena belum jelas pertanggungjawabannya.
"Siapa yang bertanggungjawab atas air yang nantinya dikeluarkan dari hidran itu, sebab ini akan menjadi temuan kehilangan air yang diaudit," ujarnya, kemarin.
Audit temuan kehilangan air inilah yang dihindari saat ini, sebab kapasitas kehilangan air PDAM Bandarnasih sudah cukup tinggi yakni sekitar 29 persen.
"Dengan ditambahnya pembangunan beberapa titik hidran, dikawatirkan akan lebih memperbesar kasus kehilangan air PDAM kita," ucapnya.
Dikatakannya, selama ini tidak ada instansi yang mau bertanggungjawab atau bersedia membayar seberapa besar air yang keluar dari hidran itu, sehingga menjadi temuan tim audit sebagai kasus kehilangan air yang harus dipertanggungjawabkan.
Potensi kehilangan air untuk fasilitas hidran sendiri cukup banyak, di antaranya ketidakefisienan penggunaannya saat terjadinya kebakaran. Parahnya juga bisa ada pencurian air.
"Sudah banyak kasusnya diproses terkait pencurian air ini, makanya kami terus berhati-hati dan lakukan pengawasan yang cukup intens," katanya.
