Benarkan Serpihan Pesawat Malaysia MH370 Disengaja Tidak Terlihat?

Pencarian serpihan badan pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines penerbangan MH370 di sebelah selatan Samudera Hindia

Editor: Eka Dinayanti

Towfish itu digunakan untuk memetakan area koridor seluas 2.000 meter. Beberapa pakar menganggap jangkauan tersebut terlalu luas untuk dipetakan dengan sistem akustik sonar, karena citra sonar akan semakin tidak jelas jika sinyal yang dipancarkan dan diterimanya terlalu jauh.

AFP Bluefin-21, sebuah perangkat sonar sepanjang 4.93 meter, akan segera diturunkan ke bawah laut untuk mencari kotak hitam MH370.

Foto yang dihasilkan disebut akan jauh lebih baik kualitasnya jika menggunakan peranti yang lebih modern yang disebut Synthetic Aperture Sonar (SAS).

Sempat ada wacana untuk menggunakan SAS, namun Kennedy mengatakan teknologi itu masih dalam tahap pengembangan dan belum sempurna. Lagipula, dengan pencarian di wilayah yang terpencil, Fugro menggunakan teknologi yang sudah matang dan suku cadang yang lebih mudah didapatkan.

Australia tolak data sonar dipublikasi

Banyak ahli yang telah meminta data hasil pencarian sonar yang dilakukan oleh pemerintah Australia dipublikasi, atau setidaknya diulas oleh pihak luar untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlewatkan.

Namun pemerintah Australia menolaknya dengan alasan bahwa melakukan analisis data sehingga bisa dipahami oleh publik adalah pekerjaan yang justru membuat distraksi dari tugas utama mereka, yaitu pencarian.

Banyak area gelap

Kritikan lain kepada pemerintah Australia adalah, banyak sekali area gelap dalam citra sonar yang dihasilkan. Citra gelap tersebut disebabkan karena sonar tidak bisa menembus kontur pegunungan dan halangan-halangan lainnya di dasar laut.

Pihak ATSB juga mengakui bahwa ada "gap" data dalam citra sonar yang dihasilkan oleh Fugro sehingga terlihat gelap. Namun ATSB mengatakan bahwa area-area yang gelap itu telah ditandai dan akan dipetakan lagi nanti.

Di area-area dengan kontur dasar laut yang lebih sulit, ATSB akan menggunakan AUV (autonomous underwater vehicle) yang bisa bermanuver di kedalaman laut, alih-alih towfish yang hanya digeret kapal.

ATSB juga telah mengumumkan pada April lalu bahwa area pencarian telah diperluas dua kali lipat, walau area utama belum selesai dipetakan, dan butuh waktu hingga satu tahun ke depan.

Jika pada 2016 nanti Fugro Survey pulang dengan tangan hampa, maka argumen bahwa MH370 jatuh di area lain semakin kuat.

"Pesawatnya tidak jatuh di area yang diperkirakan oleh pejabat berwenang," kata Geoff Dell, mantan investigator keselamatan dan Head of Accident Investigation di Central Queensland University.

Namun Dell juga tidak menampik kemungkinan bahwa serpihan MH370 itu telah terlewatkan oleh para pencarinya.
 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved