Johan Tidak Takut Dijegal DPR

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Berbeda dengan kepolisian yang masih menyisakan satu perwakilan, tidak ada jaksa yang lolos dari tahap akhir seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK).

Bagi Jaksa Agung HM Prasetyo, gagalnya perwakilan mereka justru menunjukkan Kejaksaan tidak melakukan intervensi pada proses seleksi.

Baca Juga:

Ini Delapan Calon Pimpinan KPK

Bareskrim Menjegal

Satu Capim KPK Sudah Dicoret

Capim KPK yang Terjerat Korupsi adalah Mantan Pejabat Negara

Johan Tertawa Disebut Tersangka

Hari Ini, Pansel Mulai Wawancarai 19 Capim KPK

Ada Calon Pimpinan KPK yang Miliki Mobil Mewah dan Moge Bermasalah

Bareskrim Polri Telusuri 48 Calon Pimpinan KPK

“Ya nggak masalah nggak lolos. Kami tidak mencampuri yang dikerjakan panitia seleksi (pansel). Mereka minta kirimkan calon untuk diseleksi, ya kami kirim,” kata Prasetyo sembari tertawa, di Jakarta, Selasa (1/9).

Dari lima jaksa yang direkomendasi Kejagung, hanya Direktur Perdata Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara, Sri Harijati yang lolos ke tahap seleksi akhir (19 besar).

Namun, langkahnya terhenti karena tidak masuk daftar delapan nama capim yang diserahkan pansel ke Presiden Joko Widodo.

Salah seorang yang lolos adalah Johan Budi. Dia menegaskan tidak khawatir atau takut bakal dijegal pada seleksi DPR karena lama menjadi ‘orang dalam’ KPK.

“Saya ikuti saja prosesnya. Soal lolos atau tidak, sepenuhnya saya serahkan penilaian kepada anggota DPR, siapa yang terbaik menurut mereka. Saya tidak ada persiapan khusus,” ucapnya.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Rabu (2/9/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id