Mantan Konsultan Ini Sukses Jadi Bos Alfamart

sebagai perusahaan keluarga, terpilihnya Hans di kursi nomor satu di perusahaan itu membuyarkan persepsi itu.

Editor: Halmien
KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan
Managing Director PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Hans Prawira (kanan) saat melakukan demonstrasi transaksi dengan layanan Dompetku di gerai Alfamart, Central Park, Jakarta, Senin (15/7/2013). 

Apalagi, dia bilang kala itu persaingan bisnis minimarket masih longgar dan konsumen lebih akrab dengan format ritel besar seperti supermarket atau hipermarket. Maklum, pesaing utama saat itu hanya Indomaret yang dikelola PT Indomarco Prismatama. Persaingan itu pun berlanjut hingga saat ini.

Hans pun bekerja dibawah komando Feny yang ketika itu ditunjuk Djoko menjadi Presiden Direktur AMU. Kolaborasi keduanya berhasil membuat jumlah gerai Alfa Minimart terus bertambah. Tahun 2002, nama Alfa Minimart berganti menjadi Alfamart dan bendera AMU pun berganti menjadi Sumber Alfaria.

Menjaga pertumbuhan

Perkembangan jumlah gerai dan bisnis Alfamart berbanding lurus dengan perkembangan karier Hans di AMRT. Setelah tujuh tahun duduk sebagai Direktur Keuangan Alfamart, tahun 2008, Hans duduk sebagai deputy managing director.

Setahun berselang, yakni pada tahun 2009, menjadi tahun yang penting bagi tonggak sejarah Alfamart maupun karier Hans. Pada tahun tersebut, Sumber Alfaria resmi menjadi perusahaan terbuka lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan ticker AMRT "Setelah perusahaan IPO, saya dituntut untuk menguasai bidang selain keuangan," ujarnya.

Karier Hans terus menanjak seiring makin ekspansifnya AMRT. Tahun 2011, Hans mendapat promosi menjadi Managing Director AMRT. Jabatan ini selalu mampu dijawab lewat kinerja yang memuaskan perusahaan.

Puncaknya, Hans mendapat restu dari pemegang saham untuk menggantikan Feny menjadi Presiden Direktur AMRT pada Juni 2014, atau 13 tahun sejak pertama kali bergabung dengan perusahaan. Feny sendiri kini menduduki posisi sebagai Presiden Komisaris AMRT.

Dipercaya menakhodai AMRT, Hans mengaku tidak berambisi mengejar posisi itu. Dia mengaku selalu menjalankan prinsip sederhana dalam bekerja, yakni just do your best.
Dia mengatakan, dengan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan, orang lain akan objektif memberi penilaian atas kinerjanya di perusahaan.

Profesional

Sumber Alfaria memang kental dengan pengaruh keluarga Djoko Susanto, pendiri sekaligus pemilik Alfamart.

Namun, dalam setiap kebijakan yang diambil, tak membuat Hans Prawira canggung. Apalagi dia masuk dalam jajaran direksi. Padahal, dirinya bukan bagian dari anggota keluarga Djoko. Pasalnya, "walaupun ini perusahaan keluarga, kami selalu menempatkan profesionalisme dalam batasan yang seharusnya," ujarnya.

Menurut Hans, jika ada anggota keluarga Djoko yang bergabung dengan Sumber Alfaria, semuanya harus bekerja sebagai profesional. Adapun Djoko selama ini lebih banyak menjalankan peran pengawasan.

Kini, tongkat estafet perusahaan berada di tangan Hans. Ia lah yang kini mengarahkan perusahaan agar terus berekspansi. Meski begitu, dia pun mengakui bahwa fokus utamanya adalah menjaga pertumbuhan bisnis yang sudah teruji selama ini.

"Dulu pertumbuhan gerai kami luar biasa. Sekarang target kami bagaimana caranya menjaga pertumbuhan itu," ujarnya.

Tiga tahun belakangan, AMRT berlari kencang. Tahun 2012, perusahaan mendirikan anak usaha baru, PT Sumber Indah Lestari (SIL) untuk menjalankan bisnis ritel kesehatan dan kecantikan DAN+DAN.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved