Setelah Dinaikkan 4000 Persen, Harga Obat Ini Turun Lagi

CEO perusahaan farmasi yang menaikkan harga obat untuk mengatasi infeksi parasit lebih dari 4000 persen

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID - CEO perusahaan farmasi yang menaikkan harga obat untuk mengatasi infeksi parasit lebih dari 4000 persen, akhirnya akan menurunkan harga obat tersebut.

Martin Shkreli, CEO Turing Pharmaceuticals mengatakan keputusan menurunkan harga obat dilakukan setelah sehari sebelumnya kenaikan harga obat ini menjadi headline di banyak media. Ia juga mengaku mendapat kritik dari kelompok-kelompok medis.

"Kami sepakat untuk menurunkan harga Daraprim ke harga yang lebih terjangkau namun tetap memberi keuntungan bagi perusahaan, tapi profitnya kecil. Kami merasa perubahan ini bisa diterima," kata Shkreli kepada ABC News.

Obat Daraprim digunakan untuk mengobati infeksi parasit seperti toksoplasma yang bisanya diderita oleh mereka yang mengalami gangguan sistem imun akibat terapi kanker atau infeksi HIV. Daraprim sebelumnya dijual 18 dollar AS per tablet. Tetapi setelah perusahaan farmasi itu diakuisisi oleh Turing Pharmaceuticals, obat itu dinaikkan harganya menjadi 750 dollar AS per tablet. Kenaikannya lebih dari 4000 persen.

Tak pelak kenaikan harga itu menuai banyak protes dan menjadi pemberitaan hangat di media. Mereka menuding perusahaan ini mengeruk keuntungan dari pasien yang butuh pengobatan.

Dalam pernyataannya sebelum pengumuman yang dilakukan Shkreli, perusahaan berkilah mereka bertujuan membuat obat baru dengan efek samping rendah. Kenaikan harga dimaksudkan untuk menyubsidi biaya pembuatan obat baru.

"Dalam satu dekade terakhir tidak ada penemuan atau riset signifikan mengenai penyakit ini. Untuk toksoplasmosis dan penyakit infeksi lainnya diam saja bukan pilihan. Pengembangan obat baru diharapkan bisa menghilangkan penyakit ini," katanya.

Perusahaan juga mengatakan mereka akan bekerja sama dengan rumah sakit dan pasien untuk mempelajari tiap kasus sehingga setiap orang bisa menjangkau pengobatan.

"Saya rasa orang banyak memiliki kesalahpahaman tetang bagaimana perusahaan farmasi bekerja. Pada harga ini Daraprim bukan obat yang menguntungkan," kat Shkreli.

Sebelum pernyataan yang dibuat Shreli, berbagai kelompok medis mengirim pernyataan yang mengekspresikan kecemasan mereka dengan harga obat yang mahal. Apalagi Daraprim termasuk dalam terapi lini pertama untuk infeksi toksoplasmosis akibat infeksi HIV.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved