Daftar Penerima Gas Elpiji Tak Sesuai Data
Daftar penyaluran gas elpiji di Kabupaten Tanahbumbu masih menuai masalah. Daftar yang tertera di kecamatan tidak sesuai dengan yang diusulkan desa.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Daftar penyaluran gas elpiji di Kabupaten Tanahbumbu masih menuai masalah. Daftar yang tertera di kecamatan tidak sesuai dengan yang diusulkan desa.
Hal ini membuat kepala desa yang bersangkutan tebertanya-tanya bahkan tidak terima bila tidak sesuai. Karena mereka takut nantinya bermasalah saat pembagian. Karena banyak yang seharusnya dapat malah tidak dapat.
Salah satu yang ikut mempertanyakan adalah Kepala Desa Kampungbaru Mattone Kecamatan Kusan Hilir Tanbu, Andi Jaya. Meski gas elpijinya belum datang namun kepala desa yang ada di Tanbu jelas merasa tidak nyaman. Karena mereka lah nantinya yang akan menjadi sasaran makian warga bila tetap membagikan gas tersebut.
"Data yang disodorkan oleh pihak kecamatan jauh berbeda. Dari 496 gas elpiji yang diajukan, hanya sebanyak 269 yang akan direalisasikan. Setengah dari yang diajukan, nah ini pasti banyak warga yang tidak dapat,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi sekretariat Kabupaten Tanahbumbu, Suhartoyo, mengatakan saat ini kesusahan menghubungi pihak pertamina. Nomor konsultan dan pihak pelaksananya tidak bisa dihubungi, hanya bagian pengawasnya yang bisa tersambung.
"Tidak ada yang bisa dihubungi. Hanya bagian pengawas penyaluran. Namun konsultan pelaksananya tidak bisa dihubungi. Tapi kata konsultan pengawasnya sebagian sudah terkumpul tapi belum semuanya,"ujar Suhartoyo.
Mendengar belum semuanya terkumpul, ia pun meminta agar ada sinkronisasi data dengan pemerintah daerah. Karena data yang ada terkesan tidak ada pemberitahuan ke kabupaten. Sehingga bila tidak sesuai justru akan menimbulkan masalah.
"Saya minta dikoordinasikan, tapi dari Pertamina malah tidak berkoordinasi dan menggunakan datanya sendiri. Harusnya data yang diperoleh harus sinkron sehingga tidak muncul masalah. Data pastinya saja belum kami ketahui, takutnya malah jauh tidak sesuai, kalau lebih tidak masalah tapi kalau kurang ini yang jadi masalah,"katanya.
Dia juga masih belum mengetahui kapan pembagian konversi mitan ke elpiji ini dibagikan. Karena sampai sekarang pihak pertamina sangat sulit dihubungi.
"Makanya data yang digunakan masih belum diketahui menggunakan data dari kami yang pendataannya melalui rt atau dari konsultan pertaminanya. Itu kami masih bingung,"ujarnya.
