Gawat! China Klaim Kabupaten Natuna Masuk Wilayahnya

Bahkan paspor terbaru Tiongkok pun telah memasukkan pulau kaya gas alam ini di wilayahnya.

Editor: Mustain Khaitami

BANJARMASINPOST.CO.ID, NATUNA - Hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok atau China kian panas.

Negeri Tirai Bambu tetap bersikukuh memasukan sebagian pulau di kabupaten Natuna ke wilayah mereka.

Bahkan paspor terbaru Tiongkok pun telah memasukkan pulau kaya gas alam ini di wilayahnya.

Pemerintah Indonesia pun siap membawa masalah ini ke Mahkamah Internasional.

Diberitakan sebelumnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan meminta agar TNI tak menggelar latihan di sekitar perairan Pulau Natuna.

Imbauan itu menyusul memanasnya konflik Tiongkok dengan sejumlah negara di Laut China Selatan, sementara Indonesia bersikap netral.

"Sikap kita jelas, tidak berpihak kemana-mana. Jadi jangan gelar latihan di situ," kata Luhut di Eco-Park, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11/2015).

Luhut menegaskan, sejak awal, Indonesia memang tidak berpihak ke negara manapun yang berkonflik di Laut China Selatan. Menurutnya, daripada harus angkat senjata, lebih arif, konflik diselesaikan dengan cara-cara diplomasi.

Sebelum menjadi Presiden RI, Joko Widodo yakin sengketa wilayah di Laut China Selatan yang melibatkan pemerintah Tiongkok tak merugikan RI.

Saat itu Joko Widodo sebagai calon presiden, mengaku yakin Indonesia tidak memiliki kepentingan dalam permasalahan Laut China Selatan.

Menurutnya, kedaulatan Indonesia tidak terganggu dengan adanya konflik di Laut China selatan.

Dirinya mengatakan, permasalahan itu antara dua negara, Tiongkok dan Filipina. Sehingga dia menilai, tidak perlu melakukan tindakan.

"Enggak ada. Tadi saya sampaikan enggak ada itu. Itu urusannya Tiongkok dengan Filipina," kata Jokowi sesaat sebelum meninggalkan acara debat calon presiden, Minggu (22/6/2014) malam.

Dirinya menjelaskan, bukan berarti Indonesia harus tutup mata dan tidak membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jokowi mengungkapkan, bantuan yang akan diberikan bukan pasukan perang, melainkan saran atau solusi, itupun jika mendapatkan izin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved