Beginilah Nasib Bekantan, Maskot Banjarmasin yang Kini Kehilangan Habitatnya

Kawasan hutan di Jalan A Yani Kilometer 17 Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ternyata merupakan kawasan hutan lindung

Penulis: Rahmadhani | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rahmadhani
Bekantan yang tewas itu sudah dikuburkan di halaman belakang kantor BKSDA Kalsel Seksi II Banjarbaru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kawasan hutan di Jalan A Yani Kilometer 17 Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ternyata merupakan kawasan hutan lindung dan merupakan habitat asli bekantan, satwa endemis Pulau Kalimantan.

Kepala BKSDA Kalsel Seksi II Banjarbaru Ridwan menyayangkan, makin banyaknya bangunan yang berdiri di kawasan hutan lindung tersebut.

Akibatnya, kawasan hutan lindung yang jadi rumah bagi para bekantan pun makin sempit dan tersisih.

"Ya, memang kawasan itu adalah hutan lindung. Kenapa itu jadi banyak bangunan di sana, itu wewenang pemerintah daerah.Kalau kami sendiri hanya fokus ke satwanya. Memang sangat disayangkan," kata dia Rabu (2/12/2015) siang.

BKSDA sendiri, kata Ridwan memang belum pernah melakukan penelitian mendalam tentang kehidupan bekantan di kawasan Gambut.

Namun, dari perkiraannya ada sekitar 20 sampai 30 ekor bekantan yang tinggal dan hidup di kawasan tersebut.

"Paling mungkin adalah upaya evakuasi bagi para bekantan (karena mulai banyaknya bangunan di sana)," kata dia.

Semalam bekatan berukuran dewasa, tewas mengenaskan akibat tertabrak pengendara motor di Jalan A Yani Kilometer 17 Gambut, Kabupaten Banjar Selasa (1/12/2015) siang.

Bekantan yang tewas itu, kata Ridwan, sudah dikuburkan di halaman belakang kantor BKSDA Kalsel Seksi II Banjarbaru.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved