Metro Banjar Cetak
Koki 'Jagoan' KWK Kayu Tangi Ini Mengaku Bodoh Setelah Tusuk Orang Pakai Pisau Roti
Pisau bergerigi itu sehari-hari biasa digunakan Arduntuk memotong roti. Pisau itu yang diduga digunakan Ard untuk menghabisi IR (16), warga Agatis.
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Mata Ard (19) memandangi tejam sebilah pisau roti saat Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono menunjukkan senjata tajam itu kepadanya.
Pisau bergerigi itu sehari-hari biasa digunakan Arduntuk memotong roti. Pisau itu yang diduga digunakan Ard untuk menghabisi IR (16), warga Jalan Agatis Komplek Mutiara, Sungaiandai, Banjarmasin Utara.
Remaja berperawakan kekar itu mendadak tertunduk saat ditanya kapolres soal pembunuhan yang dilakukannya.
"Menyesal, saya anggap diri saya ini bodoh," tutur warga Aluhaluh Besar RT 2, Kabupaten Banjar, itu saat menjalani pemeriksaan di Polsek |Banjarmasin Selatan, Minggu (6/12).
Menurut pihak kepolisian, Ard merupakan pelaku utama dalam kejadian yang menewaskan IR.
Ard ditangkap anggota Satreskrim Polresta Banjarmasin dan Polsek Banjarmasin Selatan, Minggu (6/12) sekitar pukul 10.00 Wita, beberapa jam pascakejadian.
Ard sempat sembunyi di toilet Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Kayutangi saat polisi memburunya.
Ard bekerja di KWK sebagai koki. Pisau bergerigi yang menjadi barang bukti biasa gunakannya untuk mengiris roti.
"Saya kerja di KWK jadi koki. Pisau itu memang untuk iris roti. Saya dengan korban tidak kenal," katanya.
Malam itu awalnya tak ada masalah, hingga waktu menunjukkan sekitar pukul 02.00 Wita di jalan sekitar Kayutangi masih ramai oleh beragam aktivitas kawula muda bermalam mingguan.
Sekelompok remaja di antaranya korban IR melintas melewati jembatan Kayutangi. Di sisi ada kelompok remaja lainnya dari kubu Ard.
Kelompok IR tidak terima saat Ard dan kelompoknya melontarkan teguran. Korban IR sempat memukul Hendra, salah satu teman Ard. Merasa tidak terima, Hendra langsung menantang balik seraya mengadu kepada Ard.
"Ya, saya oleh teman-teman dijagokan dan dipercaya. Begitu mendengar kabar dari Hendra saya langsung ambil pisau," ucap Ard.
Pelaku Ard bersama teman-temannya mengejar kelompok IR, hingga akhirnya bentrok di Jalan A Yani km 5,5 Banjarmasin Selatan.
"Dia (korban) sempat mukul ke dagu saya, tapi tidak kencang,” kata Ard.
Dia pun langsung mencabut pisau di pinggang kiri nya dan berlari ke tengah jalan A Yani yang sepi pada dinihari itu.
“Pisau langsung tusukan ke bagian tengkuk (leher belakang) satu kali hingga tertancap. Setelah itu saya langsung kabur kembali ke KWK," bebernya.
Tusukan di bagian belakang leher itu menyebabkan IR yang berambut potongan mohawk ala anak punk, itu langsung lemas.
Darah mengucur deras dari luka di lehernya yang masih menancap pisau senpanjang 10 sentimeter tanpa gagang itu.
Saat korban IR dilarikan ke rumah sakit, pisau masih menancap di leher belakang. Darah segar membasahi punggung lelaki dengan tato sarang laba-laba itu.
Persis di depan Bakso Ayu, A Yani km 5, korban IR tersungkur hingga akhirnya dievakuasi ke RSUD Ulin, pukul 04.30 wita.
Korban masih sadar saat dibawa ke IGD RSUD Ulin. Diduga karena luka tusuk yang mengeluarkan banyak darah, nyawa IR tak terselamatkan.
Kapolsekta Banjarmasin Selatan AKP Windi Syafutra mengatakan kasus itu akan terus dikembangkan.
"Bisa saja tersangka bertambah, mengingat melibatkan banyak pelaku saat itu. Tapi yang jelas Ard adalah pelaku utama sudah diamankan," pungkasnya (kur)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ardiansyah-alias-ardi_20151206_191712.jpg)