Digusur Geng Novanto dari Ketua Banggar DPR, Memet: "Ini Sangat Politis"

Kini, pertentangan terjadi antara kubu yang menghendaki musyawarah nasional (Munas) guna membentuk kepengurusan bersama dan kubu yang menolak Munas.

Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id
Ahmadi Noor Supit 

BANJARMASIPOST.CO.ID, JAKARTA - Setya Novanto tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPR-RI, karena tersandung kasus ‘papa minta saham’ PT Freeport. Tetapi kariernya ternyata tidak berakhir.

Dia mendapat jabatan baru sebagai ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR. Baru beberapa hari di posisi baru itu, Novanto sudah melakukan manuver politik.

Rabu (6/1), dia mencopot politisi Golkar asal Kalsel, Ahmadi Noor Supit (Memet) dari jabatan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR. Memet digantikan Kahar Muzakkir yang namanya mencuat saat mati-matian membela Novanto ketika Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyidangkan kasus ‘papa minta saham’.

Tak hanya itu, Novanto juga menggeser Sekretaris FPG Bambang Soesatyo. Penggantinya juga dikenal sebagai ‘orang dekat’ dia, Aziz Syamsuddin. Meski satu partai, Bambang kerap ‘menyerang’ Novanto saat kasus terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia tersebut, mencuat.

Kini, pertentangan terjadi antara kubu yang menghendaki musyawarah nasional (Munas) guna membentuk kepengurusan bersama dan kubu yang menolak Munas.

"Gejolaknya kuat banget. Semuanya digantikan oleh Geng (kelompok) Novanto. Saya digantikan oleh Kahar. Saya tidak mengerti motivasi penempatan dia. Tetapi ini sangat politis," tegas Memet yang saat dihubungi BPost mengaku hendak ‘terbang’ ke Singapura untuk kontrol kesehatan.

Dia menilai surat perombakan pengurus FPG yang dikirim DPP Golkar kubu Ical ke DPR, sebenarnya tidak punya legalitas karena status partai yang belum diakui pemerintah.

BACA LENGKAP: Banjarmasin Post Cetak Edisi, Kamis (7/1/2016) dan ePaper BPost

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved