Ada Suguhan Gamelan Sebelum Sembahyang Tuhan di Kelenteng Soetji Nurani
Masih dalam rangkaian peingatan imlek 2567, dilaksanakan sembahyang tuhan di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin, Selasa (16/2/2016) dinihari.
Penulis: Rahmadhani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Masih dalam rangkaian peingatan imlek 2567, dilaksanakan sembahyang tuhan di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin, Selasa (16/2/2016) dinihari.
Ya, tepat pukul 00.00, sejumlah masyarakat keturunan Tionghoa Banjarmasin melaksakan ritual imlek yang disebut sembahyang tuhan.
Sembahyang tuhan dilaksanakan menyambut hari ke 9 imlek dan digelar di halaman Kelenteng Soetji Nurani.
Ada satu menarik, pelaksanaan sembahyang tuhan di Kelenteng Soetji Nurani diselipi suguhan gamelan.
Suguhan gamelan disajikan sebelum dilaksanakan sembahyang tuhan.
Salah satu tokoh masyarakat Tionghoa Sudomo Tedja (66), mengatakan, kehadiran gamelan sebagai salah satu bentuk penyatuan masayarakat keturunan Tionghoa dengan budaya Banjar.
Gamelan dan gong memang merupakan salah satu elemen musik tradisional banjar, yang terpengaruh dari budaya Jawa era kerajaan silam.
Dia mengklaim, hanya di Kelenteng Soetji Nurani ada suguhan gamelan di kala imlek.
Suguhan gamelan selalu ditampilkan tiap perayaan imlek di Kelenteng Soetji Nurani.
"Itulah kita, sudah jadi bagian masyarakat Banjar. Ini bentuknya, selalu tampilkan gamelan tiap imlek. Saya sendiri malah sudah hampir tidak bisa bahasa Mandarin. Tiap hari ya bahasa Banjar, dari kecil. Tapi sebagai keturunan bangsa Tionghoa, imlek tetaplah imlek, tahun baru kita," ujar pria yang juga salah satu tokoh pemadam kebakaran Kota Banjarmasin ini.
Pelaksanaan sembahyang tuhan berlangsung hingga subuh hari. Sementara pelaksaan cap go meh akan dilakukan pada hari ke 15 imlek.
