Habib Aboe: LGBT Melanggar Kodrat

‎Kalangan Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) disebut secara fitrah melanggar kodrat. Selain itu melanggar agama dan tidak sesuai

Penulis: Rendy Nicko | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/rendy
Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - ‎Kalangan Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) disebut secara fitrah melanggar kodrat. Selain itu melanggar agama dan tidak sesuai dengan pancasila dan konstitusi negara.

Hal itu disampaikan Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat menjawab pertanyaan peserta dalam sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. "LGBT ini lebih berbahaya dari pada terorisme dan Narkoba," kata Anggota Komisi III DPR RI itu, Sabtu (27/2).

Lebih lanjut Habib Aboe Bakar menyebutkan bahwa kalangan LGBT tersebut mengakibatkan manusia tidak lagi memiliki keturunan. "Akhirnya kita akan mengalami putus generasi” Ungkap anggota MPR RI dari Dapil Kalsel I tersebut.

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang pada sila pertama mengatur tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di republik ini didasarkan para perintah Tuhan. Sebagai manusia kita diperintah Tuhan untuk kawin dan memiliki keturunan, karenanya kita memiliki UU Perkawinan.

“Perlu diingat bahwa dalam pasal 28 dan 29 UUD 1945 telah diatur mengenai kepatuhan masyarakat terhadap ajaran agama yang dianutnya. Sebagaimana dipahami, semua agama yang ada di Indonesia melarang hubungan sesama jenis. Bahkan dalam Islam secara tegas dicontohkan bagaimana kaum Luth dibinasakan lantaran mengabaikan larangan tersebut. Oleh karenanya LGBT ini bertentangan dengan konstitusi kita.” Papar anggota Komisi III DPR tersebut.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu menyebut bahwa LGBT memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Data yang dimiliki oleh WHO menyatakan bahwa terdapat epidemic kasus HIV/AIDS pada kaum gay dan transgender. Selain itu data WHO juga menunjukkan bahwa kaum gay dan transgender memiliki risiko 20 kali lebih besar tertular penyakit HIV/AIDS dibandingkan dengan populasi normal. Bahkan, diketahui jika 40 persen dari kaum homoseksual telah menderita penyakit ini, sementara itu sekitar 8 hingga 68 persen kaum transgender telah menderita penyakit HIV/AIDS yang mematikan ini.

"Jadi bisa dibayangkan jika kegiatan seks bebas dan tidak sehat terus dilakukan oleh kaum transgender dan kaum gay, maka penularan penyakit ini pun dapat terus meningkat secara drastis," kata Habib Aboe Bakar Alhabsyi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved