Mapala Sylva Gelar Kader Konservasi Anggrek 2025, Berlangsung di Gunung Haur Bunak Kabupaten Banjar

BANJARMASINPOST.CO.ID- Mapala Sylva Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru menggelar Kader Konservasi Anggrek 2025.

Kegiatan yang berlangsung sejak 24 - 27 Oktober 2025 ini digelar di Gunung Haur Bunak Desa Paau, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Gunung Haur Bunak  merupakan bagian dari kawasan Tahura Sultan Adam yang memiliki ketinggian 1.141 mdpl. Gunung ini, juga termasuk bagian dari Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan hutan hujan tropis dengan pepohonan yang rapat.

Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Mapala Sylva dengan Tahura Sultan Adam yang bertujuan untuk menciptakan kader-kader baru konservasi serta menumbuhkan kepedulian terhadap anggrek dan keanekaragaman hayati.

Kegiatan Kader Konservasi Anggrek ini diikuti oleh Anggota Mapala Sylva, Pengelola Tahura Sultan Adam, WanaAlbisya, Pecinta Alam Se-Kalimantan Selatan dan Mongabay (Jurnalis Lingkungan) yang turut berkontribusi dalam aksi konservasi serta pelestarian keanekaragaman anggrek.

Baca juga: Oleh-oleh Peneliti Anggrek dari Desa Belangian Aranio, Temukan Jenis Hantu di Hutan Kahung

Baca juga: Tumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Mapala Sylva Fahutan ULM Banjarbaru Gelar Bersih-bersih Kemuning

Sebelum keberangkatan kelapangan anggota Mapala Sylva dan peserta lainnya diberikan pembekalan materi, oleh  (Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Kalsel Titik Sundari, S.Hut dan Ketua DPD PAI Kalsel Hj. Arinda Dian Susanti.

Ketua Umum Mapala Sylva, Muhammad Yusuf berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan kader konservasi yang berkomitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan itu dimulai dengan anggrek.

Ia pun berharap dengan kegiatan Kader Konservasi Anggrek 2025 ini juga berimplikasi langsung terhadap kelestarian anggrek di Kalsel.

"Dari peserta Kader Konservasi Anggrek ini kita berharap mereka akan turut berperan menjaga kelestarian anggrek,"ungkapnya.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan dokumentasi dan refleksi bersama sebagai bentuk komitmen untuk terus melaksanakan aksi konservasi berkelanjutan di masa mendatang, serta menumbuhkan bibit muda kader konservasi. (*)