Santri yang Hilang Ditelan Laut 'Nyi Roro Kidul' Ditemukan Mengapung Tanpa Kepala
Jenazah Fatih sendiri ditemukan sudah dalam keadaan yang memprihatinkan, dan tak bisa dikenali identitasnya
Namun tiga santri tidak tertolong dan terbawa arus hingga menghilang.
Ketiga santri yang masih menghilang yaitu Muhammad Fatih (15) asal Dabag II, Plumbon, Temon, Kulonprogo, kemudian Syaifuddin Arrosyid (15) Jipangan, Mulyodadi, Bambanglipuro, dan Abdan Syakuro, Tegalarum, Kunden, Karanganom, Klaten.
Muhammad Iqbal (15), salah satu santri yang selamat dari 12 anak yang mendahului datang ke pantai mengungkapkan mereka tidak datang mendahului ke pantai bersama-sama namun bergelombang.
Saat datang menurutnya mereka hanya lari-lari di pinggir pantai lalu lama-kelamaan menuju ke laut untuk mandi hingga akhirnya ada ombak besar yang menyapu.
"Saya sempat dengar Syaifuddin teriak minta tolong, ada yang berusaha menyelamatkan malah terbawa arus, tapi bisa selamat berenang sendiri," katanya.
Sekretaris SAR Parangtritis, Taufiq Faqih Usman menuturkan lokasi tenggelamnya para santri adalah di sebelah barat berdekatan dengan Parangkusumo.
Tim SAR menurutnya menerima laporan sekitar lima menit setelah kejadian dan langsung berupaya melakukan penyelamatan, namun tiga orang santri yang tenggelam sudah tidak terlihat lagi.
"Sisanya bisa menyelamatkan diri sendiri dengan berenang," katanya.
Penyelamatan menurutnya terus diupayakan dengan personil SAR, Sarlinmas, Polairud, TNI AL, Basarnas, serta komunitas-komunitas.
Pada Jumat pagi penyelamat diupayakan dengan menyisiri pantai serta menyisir ke tebgah dengan perahu nelayan dan jaring namun belum membuahkan hasil.
Korban tenggelam menurutnya diduga terseret oleh adanya pusaran arus palung laut yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan di sepanjang pantai tersebut.
"Pusaran palung bisa muncul empat sampai enam lokasi," paparnya.