Dua Telinga Jambret Nyaris Putus karena Jatuh Setelah Merampas Kalung Seorang Perempuan
Massa yang marah memenuhi jalan hingga arus lalu lintas menjadi macet. Mereka melengkapi diri dengan berbagai macam senjata tajam.
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -Dua pelaku jambret dibekuk warga Jalan Tanjung Rema, Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Sabtu (19/3/) sekitar pukul 16.40 Wita, seusai beraksi merampas kalung seorang pengendara motor.
Massa yang marah memenuhi jalan hingga arus lalu lintas menjadi macet. Mereka melengkapi diri dengan berbagai macam senjata tajam. Bahkan, ada yang membawa martil hingga gergaji.
Kedua pelaku yang mencoba kabur usai menjambret kalung itu, jatuh bersama sepeda motornya saat dikejar korban dan sejumlah warga. Keduanya kemudian dibekuk.
"Ya, tadi saya juga kaget mendengar seorang ibu berteriak jambret ke arah dua pengendara itu. Setelah kami kejar, ternyata keduanya terjatuh, " terang anggota BPK Kula Warga, Unus.
Saksi mata lainnya, Abdullah bercerita, dia ada mendengar suara hantaman benda keras, seperit sebuah motor jatuh. Kebetulan, saat itu dia sedang mendirikan tenda untuk acara perkawinan keluarganya. Semula dia mengira ada terjadi kecelakaan lalu lintas. "Namun setelah saya cek, ternyata jambret, " jelasnya.
Menurut Abdullah, tak berapa lama setelah jambret itu jatuh, seorang perempuan datang menggunakan motor lalu menghampiri dua pria yang terjatuh. Perempuan tersebut kemudian mengambil sebuah kalung dari tangan satu dari dua penjambret tersebut.
"Tak hanya itu, ia juga sempat menendang sembari melontarkan sumpah serapah ke arah dua pria yang ditengarai penjambret itu, " cerita Abdullah.
Kedua pelaku jambret diketahui bernama Muhammad Raffie (25) dan Amat Kijing (25), usai terjatuh lantas keduanya dikerumuni warga. Amat Kijing tak sadarkan diri pascaterjatuh. Raffie yang berperan sebagai pengendara motor nopol Da 6556 AA, mengalami luka parah pada dua belah telinganya.
Kedua daun telinganya terlihat nyaris putus dan mengeluarkan banyak darah. Bahkan yang membuat warga ngerii, Raffie sempat hendak menarik salah satu daun telinganya yang nyaris putus tersebut.
"Mungkin lantaran tergesek dengan aspal, makanya telinganya nyaris putus seperti itu. Sedangkan pelaku lainnya mengalami patah kaki sebelah kiri, " jelas Abdullah.
Keduanya langsung dibawa ke IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura guna menjalani perawatan. Namun ketika Metro mencoba berbincang dengan Raffie, dia malah menampik melakukan penjambretan terhadap pengendara di kawasan Kelurahan Kampung Jawa.
Dia berkilah, kalung yang sebelumnya dia pegang merupakan milik saudara sepupunya.
"Kan sebelumnya kalung itu saya gadaikan dengan sepupu saya. Kemudian tadi diambilnya lagi. Kwitansinya ada kok, " ujar Raffie dengan santai.
Namun, data di kepolisian, Amat Kijing yang mengalami patah kaki, masuk daftar pencarian orang (DPO) Polsek Sungai Tabuk. Amat Kijing pernah melakukan tindak pidana pengeroyokan sehingga dijerat Pasal 170 KUHP.
"Ya, dulu saya pernah melakukan pengeroyokan di Sungai Tabuk. Tapi hanya bermaksud membela diri, " aku Amat Kijing yang saat itu merintih menahan sakit.
Kedua pelaku diduga jambret tersebut hingga Sabtu (19/3) petang masih menjalani perawatan media di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura. Mereka juga tak lepas dari pengawasan intensif dari pihak kepolisian. (gha)
BACA LENGKAP: Metro Banjar Edisi Cetak, Minggu (20/3/2016).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/jambret-di-tanjung-rema_20160320_125016.jpg)