NEWSVIDEO

Ini Bukan Kalung Biasa, Tapi Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit Pada Bayi

Kalung ini berpenampilan etnik, namanya kalung picis.

Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Eka Dinayanti

Penggunanya, haruslah orang yang memiliki keturunan penyakit baliuran atau balancat dari keluarganya.

"Kalau yang tidak ada keturunan penyakit itu, tidak akan berfungsi apa-apa," ujarnya.

Kalung ini bisa juga dipakai oleh mereka yang tak memiliki keturunan penyakit tersebut.

"Biasanya mereka beli buat aksesori saja, buat menunjang penampilan atau mungkin suka dengan tampilannya yang etnik. Turis-turis biasanya yang sering membelinya untuk oleh-oleh," sambungnya.

Dia mengatakan liontinnya tersebut uang koin asli.

Perajinnya biasanya banyak ditemui di Desa Dalam Pagar, Martapura, Kabupaten Banjar.

Koinnya itu ternyata ada juga yang palsu dan harganya lebih murah, yakni Rp 15 ribu.

"Kalau yang kalung picis asli koinnya lebih tebal, warnanya hitam agak kuning dan bahannya itu kemungkinan semacam kuningan atau tembaga. Kalau yang palsu, biasanya tipis dan hitam semuanya," jelasnya.

Seorang penggunanya adalah Rahimah yang memiliki anak bayi.

Anaknya itu pernah mengalami penyakit baliuran.

Setelah dipakaikan kalung ini, percaya atau tidak, penyakitnya itu sembuh.

"Waktu hendak memakaikannya, saya basyariat atau meyakinkan diri bahwa anak saya pasti sembuh dengan kekuasaan Allah SWT sambil berdoa memohon kesembuhannya. Lalu dibacakan Surah Alfatihah dan dua kalimat syahadat, kemudian dipakaikan ke leher anak saya. Alhamdulillah, tak lama kemudian penyakitnya sembuh," akunya.

Secara keturunan, ternyata di keluarganya memang ada keturunan penderita penyakit tersebut.

"Kalau yang tidak ada keturunan penderita penyakit ini, kalungnya tidak ada berfungsi apa-apa. Percaya atau tidak, memang seperti itulah kenyataannya," beber warga Desa Kelampayan Tengah, Martapura ini.

Untuk penjualnya, biasanya mudah ditemui di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Banjar, khususnya lagi mereka yang menjual cinderamata di emperan atau kaki lima.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved