TB Brahma 12 Dibajak
Sebelum Diculik, Nakhoda Kapal Brahma 12 Sempat Update Status
Di akhir postingan, ia mengungkapkan jika sinyal sudah mulai memudar dan memasuki area roaming. Apakah ini pertanda sudah di luar kawasan Indonesia?
Penulis: Restudia | Editor: Mustain Khaitami
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (29/3/2016), mengonfirmasi pembajakan dua kapal Indonesia, yakni kapal tarik Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12.
Pembajakan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina itu terjadi pada hari sebelumnya.
Juru bicara Kemenlu RI, Arrmanantha Nasi, dalam pesan singkatnya mengatakan, kapal mengangkut 7.500 ton batubara.
Sebanyak 10 awak kapal berkebangsaan Indonesia juga telah disandera.
“Kami telah menerima informasi awal dari sejumlah pihak mengenai adanya dua kapal berbendera Indonesia yang dibajak dan 10 WNI awak kapal telah disandera di perairan Filipina,” kata Tata, sapaan akrabnya.
Pantauan BPost Online, salah satu nakhoda di kapal Brahma 12 yang bertolak dari Tapin, masih mengakses media sosial lima hari sebelum terjadinya pembajakan.
Yakni pada 23 Maret lalu, pria dengan nama akun Peter Tonsen Brahama ini memposting empat status di hari yang sama.
Di akhir postingannya, ia mengungkapkan jika sinyal sudah mulai memudar dan memasuki area roaming. Apakah ini pertanda sudah di luar kawasan Indonesia?
"Sinyal mulai memudar
Sama seperti ...? hmmm.
Jumat sudah roaming,,artix mahal untuk komunikasi
Dan juga sama seperti ... ? Hmmm."
Sebelumnya, ia juga memposting dua foto dengan tempat berada di Maratua Island. Satu foto lautan dan satu foto selfie dirinya.
"Bila malam telah tiba
Ku tanya bulan kemana kau pergi," tulisnya dengan postingan dua foto.
"Disini aku pun sendiri dan masih seperti yg dulu
#_ salon sepi gk ada yg nyanyi lagu pance..hhhh," tulisnya juga.
