Bagaimana Rasanya Hidup Tanpa Uang? Perempuan Australia Ini Sukses Menjalaninya

Seorang perempuan asal New South Wales, Australia sukses memenuhi tekadnya hidup satu tahun tanpa uang sepeserpun.

Editor: Eka Dinayanti
ABC Australia
Jo Nemeth di gubuk kecilnya di Koonorigan yang menjadi rumahnya saat setahun hidup tanpa uang sama sekali. 

Untuk sehari-hari dia mengonsumsi makanan yang ditanamnya sendiri atau pemberian tetangganya.

Jo memasak sendiri makanannya dengan menggunakan kompor kayu bakar dan air yang didapat dari menampung air hujan.

"Saya sangat khawatir memikirkan berapa banyak makanan yang saya perlu tanam, tapi ternyata untuk memberi makan satu orang jumlah yang diperlukan sangat sedikit,"

Jo memulung bekas sabun dan menghangatkan air dengan ember plastik hitam di bawah sinar matahari untuk membersihkan badan. Sedangkan untuk kertas toilet, Nemeth meminta serbet kertas bekas yang didaur ulang dari sebuah kafe.

Dia mengatakan perawatan kesehatan menjadi tantangan terbesarnya. Ia sempat menumpang untuk mengunjungi dokter guna memeriksakan kesehatannya.

"Lantaran hidup tanpa uang maka, Saya sepenuhnya bergantung pada sistem, Untungnya biaya dokter itu gratis," katanya.

Selama setahun menjalani hidup barunya, Jo mengaku tidak pernah memiliki uang. Namun Ia mengaku pernah curang saat menerima pemberian uang dari seseorang. Dia kemudian menggunakan uang itu untuk ongkos transportasi.

Jo berharap kisanya akan memotivasi orang lain untuk memperhatikan cara mereka bisa mengurangi jejak karbon mereka.

"Saya berhasil mengurangi jejak karbon sekitar 80-90 persen, tapi jika orang lain juga bisa mengurangi jejak karbon mereka 40-50 persen saja maka hal itu akan memberi banyak perubahan pada upaya kita menjaga kenaikan suhu Bumi dibawah 2 derajat,' katanya.

Jo berencana merayakan pencapaiannya dengan melancong, tapi dia berharap dapat terus melanjutkan hidup tanpa uang ini.

"Memang sesekali kita merasa terasing karena gaya hidup kita yang aneh, tapi saya ingin membagi pengalaman hidup Saya dengan orang lain dan orang lain yang mau hidup dengan gaya hidup radikal yang hanya memberi dampak sekecil mungkin bagi lingkungan," tambahnya dengan semangat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved