Waduh Kenapa? Artis Sophia Latjuba Sebut Perusahaan Susu Sapi Bohongi Publik
Postingan mengejutkan di akun instagram Sophia Latjuba. Kali ini, Sophia memposting mengenai susu sapi.
Penulis: Restudia | Editor: Ernawati
Meski hanya berdasarkan pengalaman pribadi, bila disimak opini tersebut memang mungkin tidak salah.
Tetapi sebenarnya gangguan itu hanya bisa terjadi pada penderita alergi dan hipersensitifitas saluran cerna.
Tetapi tidak akan terjadi pada individu yang sehat. Pada penderita alergi dan hipersensitivitas saluran cerna bila mengkonsumsi susu sapi bisa menganggu berbagai fungsi saluran cerna termasuk ensim pencernaan.
Bahkan dalam penelitian ilmiah yang termuat dalam pubmed dan jurnal ilmiah lainnya menyebutkan bahwa alergi susu sapi bisa berdampak pada kulit, saluran cerna, saluran napas dan berbagai gangguan organ tubuh lainnya.
Reaksi akut (jangka pendek) yang sering terjadi adalah gatal dan anafilaksis seperti bengkak pada bibir, syok, pingsan dengan tensi dan tekanan darah turun.
Sedangkan reaksi kronis (jangka panjang) yang terjadi adalah asma, dermatitis (eksim kulit) dan gangguan saluran cerna.
Pada bayi bisa berdampak colic, gastroesophageal reflux, dan konstipasi (Sulit BAB) berkepanjangan.
Beberapa penelitian lainnya menyebutkan alergi makanan termasuk susu sapi dapat mengganggu perilaku anak seperti gangguan tidur, hiperaktif, gangguan emosi, gangguan konsentrasi, dan memperberat gejala autis.
Tetapi, dampak tersebut hanya bisa timbul pada individu yang mengalami alergi atau intoleransi makanan.
Pada anak sehat atau manusia sehat lainnya tidak berdampak yang ditakutkan. Jadi, pendapat susu sapi membuat berbagai dampak yang mengganggu tidak dapat digenerelisasikan.
Artinya pada kelompok anak tertentu bisa mengganggu berbegai organ tubuh tetap pada sebagian besar anak sehat tidak akan mengganggu bahkan susu sangat bagus kandungan gizinya.
Gangguan yang disebutkan Hiromi tersebut bukan saja disebabkan bukan hanya oleh susu sapi tetapi juga alergi makanan lainnya seperti coklat, kacang, buah tertentu, ikan laut dan sebagainya.
Bila asumsi Hiromi itu digunakan maka coklat, kacang, buah tertentu, ikan laut juga berbahaya bagi kesehatan dan tidak layak untuk dikonsumsi untuk manusia sehat lainnya.
Kontroversi ini juga ditunggangi kepentingan bisnis lainnya. Para oknum pebisnis susu kambing pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang keburukan susu sapi. S
usu kambing dianggap sebagai menyembuhkan alergi dan dianggap lebih baik dan dapat untuk pengganti pada anak penderita alergi susu sapi. Memang mungkin saja vitamin susu sapi dan susu kambing tidak jauh berbeda, tetapi kandungan protein penyebab alergi juga tidak jauh berbeda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/sophia-latjuba_20160411_113117.jpg)