30 Siswa SMA Ikut UN Susulan, Gara-gara Keliru Kerjakan Soal Paket C

Hari itu, ujian nasional susulan dijalani 30 siswa SMA sederajat terdiri dari 20 siswa SMAN 5, 9 siswa SMA PGRI 2 dan satu siswa SMAN 11 Banjarmasin.

Penulis: Murhan | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/murhan
Sejumlah siswa mengikuti ujian nasional (UN) susulan berbasis kompoter. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rian Eka Pratama serius menatap soal ujian geografi yang ada di hadapannya. Sesekali dia terlihat mengerutkan kening seolah berpikir keras menyelesaikan soal ujian tersebut.

Dia merupakan salah satu dari 30 siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) susulan di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin. Siswa SMA PGRI 2 Banjarmasin ini ikut UN susulan bukan karena sakit atau izin, namun akibat salah mendapat lembar soal. Seharusnya, mereka mendapat mata pelajaran geografi untuk soal UN SMA, namun ternyata yang diterima soal UN Paket C.

Begitu halnya dengan Peggy Anggani. Maklum saat itu ada satu kelas atau delapan yang salah dapat soal untuk program paket C. Akibatnya, seharusnya dia menikmati minggu tenang pascaUN, harus belajar lagi.

"Sadarnya pas di akhir ujian. Sempat tengak-tengok ke kawan di sebelah, ternyata sama. Semua lembar soalnya untuk program Paket C. Jadi apa boleh buat, sudah dikerjakan dan waktunya selesai," jelasnya.

Hari itu, UN susulan dijalani 30 siswa SMA sederajat terdiri dari 20 siswa SMAN 5, 9 siswa SMA PGRI 2 dan satu siswa SMAN 11 Banjarmasin. Dari jumlah itu, hanya tiga yang UN susulan karena sakit.

Kasi Kurikulum Dikmen Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ahmad Zurkani mengatakan, pelaksanaan UN susulan ini disebabkan lembar jawaban yang tertukar dengan lembar ujian paket C pada saat pelaksanaan UN pekan lalu yakni untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi.

Lembar ujian tertukar paket C di dua sekolah yakni SMAN 5 dan SMA PGRI 2. Di SMAN 5 lembar ujian Bahasa Indonesia yang tertukar, sedangkan di SMA PGRI 2 soal Geografi.

Akibatnya, pada proses pemindaian lembar jawaban hasil ujian sejumlah siswa tersebut tidak diketahui. Proses pemindaian lembar jawaban paket C dilakukan pihak Dinas Pendidikan Kalsel.

Sedangkan lembar jawaban UN sistem manual dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tertukarnya lembar jawaban pada siswa sendiri tidak diketahui oleh pengawas ujian.

Penyebabnya, para pengawas tidak diperbolehkan mendekati peserta ujian pada saat pelaksanaan ujian berlangsung. "Akibatnya, puluhan siswa harus kembali mengikuti ujian untuk kedua mata pelajaran itu," jelasnya.

Pelaksanaan ujian susulan sendiri dibagi menjadi dua shift. Siswa SMAN 5 shift pertama melaksanakan mata pelajaran bahasa Indonesia dan dilanjutkan SMA PGRI 2 untuk mata pelajaran Geografi. Zurkani memastikan, pada pelaksanaan ujian susulan hari itu telah dihadiri seluruh siswa. "Tahun ini terbilang banyak ikut UN susulan, total sekalsel 161 siswa," katanya. (ire)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved