Tragis! Keluarga Mengira Maharani Kerja di Jember, Eh Tahunya Tewas Saat Layani Tamu di Surabaya
Saat itu, keluarga sempat tidak percaya lantaran keberadaan korban terakhir ada di Jember.
Editor:
Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, SURABAYA - Kematian Bellia Maharani, cewek 20 tahun asal Lumajang, mengagetkan keluarganya.
Ibu korban tampak ke kamar mayat RS dr Soetomo Surabaya bersama kakek, sepupu dan teman ayah korban, 20 April 2016.
Mereka bermaksud mengambil jenazah korban yang sudah terbaring di rumah sakit sejak Rabu dini hari. Tidak hanya itu, keluarga korban juga menolak otopsi.
Roni, sepupu korban, mendapatkan kabar duka sekitar pukul 03.00 WIB dari pihak kepolisian.
Saat itu, keluarga sempat tidak percaya lantaran keberadaan korban terakhir ada di Jember.
"Heran, kok bisa ada di Surabaya," kata pria 28 tahun ini.
Rasa heran ini wajar dirasakan pihak keluarga, sebab keluarga mengetahui bahwa korban bekerja dan indekos di Jember.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/psk-yunani_20151129_210817.jpg)