Berita Nasional

Longsor di Majenang Cilacap Bikin Panik Warga, 11 Orang Tewas 12 Hilang

Korban berjatuhan akibat longsor di Kecamatan Majenang Cilacap Jawa Tengah, malah 12 orang dikabarkan masih hilang

Editor: Irfani Rahman
TRIBUNJATENG.COM/HO-BPBD JATENG
KORBAN LONGSOR - Petugas gabungan melakukan pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025). Data sementara, ada 16 rumah tertimbun longsor dan 24 orang dinyatakan hilang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, CILACAP - Suara gemuruh kembali terdengar di lokasi longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (15/11) malam. Suara ini mirip saat longsor melanda pada Kamis (13/11). Warga pun panik dan langsung meninggalkan lokasi.

Kemudian diketahui, suara itu bersumber dari aliran air di area lokasi longsor. Air dilaporkan tiba-tiba membesar usai diguyur hujan lebat pada Sabtu sore.

Informasi terkini, kondisi mulai aman. Meski begitu, situasi tadi sempat membuat warga, relawan, dan awak media yang sedang berada di sekitar posko bencana panik dan langsung meninggalkan lokasi.

Kejadian itu berlangsung Sabtu sekitar pukul 19.15 WIB. Saat itu awak media sedang berkumpul di salah satu rumah warga. Tiba-tiba, seorang relawan datang memberitahu agar segera meninggalkan lokasi. Relawan itu menginformasikan bahwa aliran air dari atas membesar. “Suara aliran air dari atas membesar,” seru relawan tersebut.

Baca juga: Barito Putera VS Deltras FC Sore Ini, Coach Teco Ingatkan Wasit

Baca juga: 33 Ribu Warga Kalsel Diabetes, IDI: Anak Makin Rentan

Sontak, para awak media langsung berkemas dan meninggalkan lokasi. Warga juga berbondong-bondong meninggalkan rumahnya setelah diberi peringatan untuk meninggalkan rumah.

Kondisi tersebut membuat jalan desa macet karena banyaknya kendaraan. Kemacetan juga diperparah karena pada beberapa titik jalan tergenang, akibat luapan air bercampur lumpur dari selokan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Taryo, yang berada di lokasi, mengatakan kondisinya sudah aman. “Tadi memang sempat terjadi kepanikan karena aliran air dari atas (lokasi longsor) membesar. Sekarang kondisinya sudah aman, aliran air di sungai juga sudah mengecil,” kata Taryo saat dihubungi.

Hari ketiga pencarian korban longsor  dihentikan pada Sabtu sore karena hujan deras mengguyur. Pada hari ketiga, total ada delapan korban yang ditemukan dan seluruhnya meninggal. Sehingga, selama tiga hari pencarian korban longsor tersebut ada 11 jiwa.

Sementara itu, ada 12 orang yang berstatus hilang atau dalam pencarian yang diduga pula masih tertimbun material longsor. Tim gabungan akan kembali melakukan pencarian pada Minggu (16/11) pagi. (kompas/tribunjateng)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved