ABK TB Brahma 12 Dibebaskan
Halimatus Sadiah Berharap Suami Suriansyah Segera Pulang
Halimatus Sadiah yang sedang memangku anaknya, terlihat terus memperhatikan televisi yang tengah memberitakan mengenai informasi pembebasan suaminya.
Penulis: Elpianur Achmad | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Halimatus Sadiah, istri dari Suriansyah, ABK Tugboat Brahma 12 senang bukan kepalang mendengar suaminya ABK Tugboat Brahma 12 telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf, Minggu (1/5/2016).
“Syukur Alhamdulillah, saya sangat senang, kebahagian saya sulit diungkapkan dengan kata-kata,” kata Halimatus Sadiah istri Suriansyah, ABK TB Brahma 12 mendengar suaminya dan 9 rekannya telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf, seperti dikutif dari akun Facebook Erdeny Mitriany Yunus, Minggu (1/5/2016).
Lebih jauh, menurut akun Fb Erdeny Mitriany Yunus, ketika ditanya apakah ada rencana mau ikut menjemput suami? Halimatus mengaku tidak punya rencana apa-apa.
“Saya tidak punya rencana apa-apa, saya hanya berharap suami segera pulang dengan kondisi sehat walafiat,” ujarnya seperti diungkapkan Erdeny.
Foto Halimatus Sadiah yang sedang memangku anaknya, terlihat terus memperhatikan televisi yang saat itu tengah memberitakan mengenai informasi pembebasan suaminya tersebut diposting akun FB Erdeny Mitriany Yunus 2 jam lalu. Postingan tersebut di-like sebanyak 11 orang serta dikomentari sejumlah netizen.
Seperti diberitakan, Kepolisian Filipina, Minggu (1/5/2015), mengatakan, 10 pelaut Indonesia yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf dan disandera selama lima pekan akhirnya dibebaskan.
"Beberapa orang tak dikenal mengantar ke-10 orang kru kapal tunda itu ke kediaman gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat," kata kepala kepolisian Jolo, Junpikar Sitin.
Kesepuluh sandera itu dibebaskan pada Minggu tengah hari. Kepala kepolisian Sulu, Inspektur Wilfredo Cayat membenarkan kabar ini.
Cayat mengatakan, setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan.
"Gubernur Tan kemudian memanggil saya dan menyerahkan ke-10 orang itu ke kepolisian. Kini kami sedang mempersiapkan untuk membawa mereka ke Zamboanga dan menyerahkan mereka ke kantor konsuler," tambah Cayat kepada harian The Inquirer.
Cayat menambahkan, kesepuluh orang itu disandera Abu Sayyaf ada 28 Maret lalu. Sejauh ini belum diketahui alasan pembebasan para sandera itu.
Namun, seorang sumber mengatakan uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar sudah dibayarkan kepada pihak Abu Sayyaf.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan 10 anak buah kapal (ABK) berwarganegaraan Indonesia yang bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf dalam keadaan sehat.
10 WNI tersebut, lanjut Retno, telah siap untuk dipulangkan kembali ke tanah air dari Zamboanga, Filipina.
"Sudah berada di dalam pesawat di airbase Zamboanga dan siap untuk diterbangkan ke Jakarta," ujar Menlu Retno di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5/2016).
