Nagari Sulit Air Lahirkan Tokoh Berprestasi Nasional
Nagari Sulit Air, Sumatera Barat, dari segi air memang agak sulit sungguh pun letaknya di pesisir atas bukit barisan.
Penulis: | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Nagari Sulit Air, Sumatera Barat, dari segi air memang agak sulit sungguh pun letaknya di pesisir atas bukit barisan.
Tapi dari segi mencetak orang berprestasi, daerah yang jauh dari Kota Padang dengan jalan berliku turun naik itu membawa harum negara Indonesia.
Contoh nama Adinegoro. Nama ini abadi karena sebagai simbol penghargaan berprestasi di dunia jurnalistik.
Nama Oesman Sapta Odang (OSO) kini sebagai Wakil Ketua MPR, orang tuanya lahir di Nagari Sulit Air. Bahkan kakeknya diusir dan dipenjara Belanda ke Kalimantan Barat.
Di Kalimantan ini kakeknya jadi pejuang melawan Jepang, kemudian ditangkap dan dipenggal kepalanya di sana.
Kini darah pahlawan itu ada di tubuh OSO yang tidak rela bila rakyat menderita sementara pejabat senang urus diri sendiri.
Kini OSO masuk bagian angkat nama Sulit Air setiap acara internasional dan para ketua adat memberinya gelar Datuk Bandaro Sutan Nan Kayo.
Desa Sulit Air juga mencetak generasi berprestasi seperti Udin Jurnalis kini Ketua YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam).
Hepi Bone Zulkarnaen Anggota DPR tiga periode dan lainnya.
Mereka ini sangat dikenang namanya karena membantu percepat pembangunan daerah ini.
Di Sulit Air ini banyak bangunan ciri khas Rumah Gadang yang terbesar namanya Rumah Gadang 20 ruang.
Hal yang menjadi sorotan di Sulit Air ini adalah sarana sanitasi seperti toilet yang fasilitasnya minim dengan air benar-benar sulit.
Juga tidak ada hotel untuk sarana pariwisata.
Penyebabnya, karena yang datang ke sini kebanyakan mereka pulang kampung atau dikenal Pulang Kmpuang Bersamo dengan menginap di rumah masing-masing keluarga.
Sehingga belum terpikir mengatasi jika turis rombongan berkunjung ke tempat ini.
Maklum setiap rumah yang cirinya bertanduk seperti kerbau ciri khas Minang Kabau, belum membangun fasilitas lengkap seperti toilet, karena tidak ada air.
