Tak Punya Biaya Berobat, Penderita HIV Asal Banjarbaru Dipulangkan

Sebut saja namanya Kumbang, seorang pria warga Banjarbaru itu bahkan sudah terhitung sebanyak tiga kali keluar masuk menjalani rawat inap rumah sakit.

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Elpianur Achmad

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Lagi-lagi Komisi Pemberantasan Aids (KPA) Kota Banjarbaru meluapkan rasa prihatinnya terhadap pengidap HIV. Pasalnya, hanya berselang sekitar dua pekan, pengidap HIV yang semula berjumlah tiga orang, baru-baru ini bertambah menjadi sebanyak empat orang.

Sebut saja namanya Kumbang, seorang pria warga Banjarbaru itu bahkan sudah terhitung sebanyak tiga kali keluar masuk menjalani rawat inap di rumah sakit.

Ironisnya, ia yang semula sempat menjalani rawat inap selama empat hari di RSUD Anshari Saleh Banjarmasin. Hanya berselang sekitar sepekan kembali di rujuk ke rumah sakit yang sama oleh warga setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kumbang semula berhenti menjalani rawat inap di rumah sakit umum Kota Banjarmasin karena tidak memiliki biaya.

Selain itu, sepanjang hidupnya Kumbang juga tidak pernah mendaftarkan diri ke jaminan kesehatan dan surat keterangan tidak mampu di Banjarbaru.

Kumbang pun sepekan yang lalu dipulangkan ke kediamannya di Kota Banjarbaru. Namun ia yang saat itu diketahui hidup hanya seorang diri di sebuah rumah di Kota Banjarbaru, membuat kehidupan Kumbang pun semakin tak terurus.

Kumbang yang terbaring lesu di rumah, oleh tetangganya kembali harus dirujuk ke rumah sakit, Senin (9/5) pagi.

Sekretaris KPA Kota Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan penyakit Kumbang hingga saat ini memang masih belum terdeteksi. Namun berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pihak medis di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalteng, Kumbang memang terinfeksi HIV.

"Meski sudah dua kali menjalani rawat inap di rumah sakit Banjarmasin dan Palangkaraya, penyakit Kumbang belum terdeteksi, " jelasnya.

Menurutnya, kondisi tersebut memang wajar. Pasalnya pengidap HIV sendiri memang rentan terserang penyakit.

"Karena pengidap HIV memiliki imunitas tubuh yang lemah sehingga rentan terserang penyakit," tuturnya.

Menurutnya, kasus kumbang sekaligus menjadi sebuah pelajaran yang penting bagi warga Banjarbaru agar memiliki jaminan kesehatan ataupun surat keterangan tidak mampu.

"Selama dua pekan ini sudah terdeteksi sebanyak empat orang yang mengidap HIV. Ironisnya, dua di antaranya sudah meninggal dunia," katanya.

Baru-baru ini KPA menemukan tujuh penderita baru di eks lokalisasi Pembatuan. Dengan temuan baru tersebut, menambah jumlah penderita HIV di lokalisasi itu menjadi 20 orang dan rata mereka pekerja seks komersil (PSK)

Edi berharap kepada pemerintah atau lembaga terkait dapat memberikan dispensasi kepada pengidap HIV yang tergolong miskin saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Sumber: Metro Banjar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved