Ini 'Dosa-dosa' Louis van Gaal yang Membuatnya Dipecat

Louis van Gaal dipecat dari Manchester United setelah dianggap gagal berprestasi selama dua tahun kepemimpinannya.

Editor: Mustain Khaitami
dailymail
Louis van Gaal (kiri) 

Cedera yang menimpa Rooney dan Martial akhirnya mengantarkan si remaja 18 tahun Marcus Rashford masuk tim pertama.

Kendati Rashford kembali membuat Martial menempati posisi melebar ketika dia bugar kembali, lulusan akedemi muda United itu justru berhasil menutup kemandulan United di depan gawang yang hanya mencetak delapan gol pada 18 pertandingan.

Lalu, demi mengakomodasi Rooney dalam Starting Eleven, Van Gaal menggeser pemain berusia 30 tahun itu ke lapangan tengah di mana dia justru bersinar pada posisi itu.

United mencetak 10 poin dari 15 kali pertandingan dengan menempatkan Rooney pada posisi itu, termasuk saat menjuarai Piala FA. Van Gaal mungkin menyesal tidak memberi peran seperti itu kepada Rooney jauh-jauh hari.

3. Salah seleksi tim
Kengototan Van Gaal memposisikan Rooney adalah salah satu dari banyak keputusan membingungkan saat seleksi tim. Line-up dia secara menjengkelkan tidak konsisten dan kerap sulit menarik logika di balik pilihan-pilihan Van Gaal.

Van Gaal terlihat tidak pernah yakin pada susunan tim terbaiknya sampai pertandingan terakhirnya.

Juan Mata dan Martial sering bermain di luar posisi seharusnya, sedangkan para pemain seperti Herrera dan Schneiderlin sering dibangkucadangkan atau sama sekali tidak dipakai.

4. Gonta ganti 33 pemain
Man Utd memasang 33 pemain berbeda pada Liga Utama Inggris musim 2015/2016, hanya kalah satu pemain dari Liverpool (34).

Pada laga vital Liga Champions melawan Wolfsburg, pemain baru si remaja Cameron Borthwick-Jackson malah ditaruh di bek kiri di belakang Ashley Young, salah satu pemain terbaik Van Gaal musim lalu.

Ketidakberpengalaman timnya dalam mencetak gol malam itu, justru dijawab van Gaal dengan memasukkan Nick Powell yang sama sekali tidak pernah bermain sejak Agustus tahun lalu.

Young sendiri ditempatkan di bek kiri, sayap kiri, bek kanan, sayap kanan dan striker selama musim 2015/2016.
Perlakuan Van Gaal kepada Adnan Januzaj juga aneh.

Kendati menjadi starter dalam empat laga berturut-turut United Agustus tahun lalu, pemain usia 20 tahun itu malah dibiarkan hengkang sebagai pemain pinjaman ke Borussia Dortmund beberapa saat sebelum jendela transfer ditutup.

Setelah bergabung kembali ke United Januari silam, Januzaj hanya beberapa kali tampil sebagai pemain pengganti.

5. Gaya bermain
Gaya bermain muluk-muluk United pada era Van Gaal telah menjadi bahan perdebatan besar di kalangan penggemar yang sering terlihat frustasi dengan acap berteriak "serang, serang, serang" di Old Trafford.

Kesetiaan Van Gaal kepada "penguasaan bola" memang membuat mereka menjadi tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di Liga Utama Inggris. Namun United juga terjerembab pada rekor mencetak gol paling sedikit pada musim ini dengan 49 kali mencetak gol. Hanya Watford, Aston Villa dan West Brom yang menciptakan peluang gol yang kurang sedikit dari MU.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved