Ini 'Dosa-dosa' Louis van Gaal yang Membuatnya Dipecat

Louis van Gaal dipecat dari Manchester United setelah dianggap gagal berprestasi selama dua tahun kepemimpinannya.

Editor: Mustain Khaitami
dailymail
Louis van Gaal (kiri) 

6. Tumpul di depan gawang
Manchester United hanya 49 kali mencetak gol pada musim ini atau catatan gol paling rendah dalam sejarah klub ini.

Penampilan di kandang kerap buruk di mana United menciptakan gol yang paling sedikit selama berkiprah di Liga Utama.

Pertandingan seri tanpa gol melawan City Oktober tahun ini adalah yang pertama kali sejak musim 2003/2004 mereka tidak menciptakan peluang menyasar target (on target) pada sebuah babak pertama Liga Utama. Dan saat melawan West Ham Mei lalu, pada pertandingan yang secara realistis seharusnya dimenangkan United untuk finis pada urutan empat, United hanya melepaskan dua tendangan mengarah gawang selama 90 menit pertandingan.

Penampilan statis dan tidak imajinatif adalah sulit diterima oleh pendukung yang sudah terbiasa dengan gaya menyerang United yang dipraktikkan selama era Sir Alex Ferguson.

Setelah membelanjakan seperempat miliar pound untuk membeli pemain baru, paling tidak yang bisa diharapkan dari Van Gaal adalah penampilan yang menghibur dan ini pun tak dihadirkannya.

7. Bicara transisi
Van Gaal tidak membuat situasi lebih baik dengan berkomentar dalam berbagai jumpa pers dan wawancara, khususnya saat dia merujuk kejayaan United, "Mereka bilang sebuah klub seperti Manchester United harus menang. Itu masa lalu," kata dia Desember tahun silam.

Setelah pertandingan terakhir liga memastikan United finis pada urutan lima, Van Gaal menyampaikan sebuah pesan kepada penggemar United yang kemudian mengejeknya, "Mereka berharap banyak tetapi saya kira harapan itu terlalu banyak, dan kami adalah tim dalam transisi."

Setelah kepensiunan mengejutkan Ferguson mengantarkan United melewati musim paling buruk dalam Liga Utama, Van Gaal sedari awal sudah mengatakan akan menempuh proses pembangunan kembali tim secara perlahan.

Namun, dua tahun sudah berlalu, setelah hanya dua poin lebih banyak ketimbang era Moyes dan Ryan Giggs pada musim 2012/2013, kesabaran pendukung United sudah habis.

Setelah berbelanja banyak sekali di pasar transfer, United seharusnya tampil lebih baik lagi dan manajer mereka mesti memiliki target lebih tinggi lagi.(antara)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved