Isu Daging Kucing Merebak, Pedagang Pentol Bakso Merugi

Informasi yang beredar melalui media sosial dan media lokal ini pun akhirnya berdampak kepada para pedagang kecil yang menjual panganan jenis ini.

Editor: Mustain Khaitami
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Sejumlah instansi turun tangan untuk meredam keresahan masyarakat. Kapolres Berau, AKBP Handoko, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gazali, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Totoh Hermanto menggelar kampanye makan pentol bersama. 

Handoko terlihat beberapa kali memanggil sejumlah siswa dan mentraktir mereka makan pentolan di pinggir jalan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Totoh Hermanto dan Gazali. Para siswa SMK 1 dan SMA itu pun tak malu-malu mencomot pentol yang ditusuk dengan bilah bambu sembari mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang mentraktir mereka.

Kepada para wartawan, Kapolres Berau, AKBP Handoko menegaskan, pihaknya akan menyelidiki para pelaku yang menyebarkan isu pentol berbahan daging kucing.

“Namanya juga isu, jadi informasi itu tidak benar. Buktinya kami semua makan pentolan yang dijual di pinggir jalan. Jadi tidak benar kalau ada pentol yang dibuat dari daging kucing,” tegasnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menyatakan, isu pentol berbahan daging kucing merupakan isu yang paling tak masuk akal.

Menurutnya, setiap tahun pedagang bakso atau pentol selalu mendapat isu tak sedap macam ini. Mulai dari bakso berbahan baku daging babi, tikus, dan kini kucing.

Namun demi mengurangi kekhawatiran masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa iformasi yang beredar hanya isu, pihaknya telah mengirimkan sampel pentol atau bakso yang diperoleh dari berbagai tempat, termasuk tempat penggilingan daging ke laboratorium.

“Hari ini (Selasa 9/8/2016) hasilnya sudah ada, jadi tinggal tunggu hasilnya. Kita buktikan kalau isu yang beredar itu tidak benar,” tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved