Kesalahpahaman Antara Ahok dan Risma yang Berbuntut Panjang

Tiba-tiba saja, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluapkan kekesalannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Editor: Eka Dinayanti
tribunnews.com
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini 

"Nah itu persaingan yang sehat, kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan. Kalau Jakarta ini bukan cuma Jakarta Selatan ini, ini ada Utara, Pusat, Timur, dan Barat, itu beda gitu lho," ujar Ahok.

Itulah sebabnya Ahok senang jika banyak kepala daerah yang maju dalam Pilkada DKI 2017. Jika ada kepala daerah yang dirasa lebih baik memimpin Jakarta daripada dia, Ahok pun ikhlas melepas jabatannya.

"Aku dari dulu demen banyak orang yang bagus ikut, kalau ada gubernur lebih baik ya aku boleh pensiun, enak juga kan," ujar Ahok.

Itu merupakan konteks utuh pernyataan Ahok yang akhirnya menyinggung Risma. Bukan membandingkan pembangunan Surabaya dan Jakarta, namun menegaskan bahwa Surabaya tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan Jakarta. Sebab, Surabaya merupakan pemerintah kota sedangkan Jakarta adalah provinsi.

Penjelasan Ahok

Ahok pun bingung Risma bisa semarah itu. Dia merasa ada media yang salah kutip dan tidak utuh memberitakan pernyataannya terkait Surabaya. Ahok pun merasa di adu domba.

"Gue juga bingung, gara-gara lo, Bu Risma jadi baper (bawa perasaan), marah, gelar konferensi pers, seolah-olah aku diadu domba sama beliau," seloroh Ahok.

Ahok mengatakan tak pernah membandingkan luas Surabaya dengan DKI Jakarta. Menurut dia, maksud membandingkan Surabaya dengan Jakarta Selatan karena sama-sama merupakan pemerintahan kota sehingga tidak pas jika pembangunan di Jakarta dibandingkan dengan Surabaya.

"Misalnya Adipura. Ada enggak bandingin Kota Surabaya sama Jakarta? Enggak," kata Ahok.

"Adipura itu bandinginnya apa? Surabaya dengan Jakarta Pusat atau Jakarta Selatan, wali kota sama gubernur juga beda," tambah Ahok.

Ahok kembali menekankan bahwa dia berharap seluruh kepala daerah berpengalaman untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Dengan demikian, mereka akan saling adu program untuk meraih simpati warga Ibu Kota. Bukan justru menjual janji yang belum tentu terealisasi. Kepala daerah itu akan menjual prestasi-prestasi yang telah dicapai selama memimpin daerahnya.

"Jadi bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya," ujar Ahok.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved