Jendela Dunia
Ini Lima Aksi Demo Terbesar yang Pernah Terjadi di Dunia
Aksi unjuk rasa seperti demo, protes, dan lain-lain sebenarnya sering terjadi. Termasuk di beberapa negara di dunia.
Protes Turki (2013)
Di saat warga Brazil berdemo, warga Turki juga melakukannya. Itu bermula pada 27 Mei sampai 20 Agustus 2013.
Ini semua dimulai ketika warga marah dengan aksi brutal penggusuran lahan. Menurut informasi, lahan tersebut akan dijadikan sebuah taman urban yang bernama Istanbul Taksim Gezi Park.
Padahal sebelumnya warga tidak menerima info penggusuran. Dengan alasan inilah para warga bersatu dengan kelompok-kelompok kecil untuk mengorganisir protes di seluruh negeri.
Sayangnya, walau sudah melakukan protes besar-besaran, Perdana Menteri Tukri Recep Tayyip Erdogan menolak segala tuntutan warga.
Pemerintah tetap akan menjalankan apa rencana di awal. Mereka juga tidak meminta maaf tentang aksi kekerasaan yang dilakukan pihak kepolisian.
Protes Arab atau Arab Spring (2010 sampai sekarang)
Warga Arab Saudi memprotes segala jenis pemberontakaan dengan kekerasaan dan tanpa kekerasaan serta perang sipil antara warga di seluruh negara Arab.
Mereka protes tentang tata cara pemerintahan masing-masing terhadap sistem ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.
Aksi semacam ini bahkan sudah sering terjadi di area Timur Tengah. Seperti di Tunisia, Mesir (dua kali), Libya, dan Yaman.
Melihat aksi protes ini banyak pengamat yang membandingkannya dengan Revolusi 1989 atau yang dikenal dengan ‘Autumn of Nations” yang melanda Eropa Timur.
Protes Perang di Afghanistan (2001-sekarang)
Jika ada aksi proses protes terpanjang dalam sejarah, maka inilah protes yang dimaksud. Sudah lebih dari satu dekade dan sampai sekarang masih berlanjut.
Semua ini berawal pada bulan Oktober 2001 di mana Amerika Serikat melakukan peperangan dengan mengirim 140.000 tentara militer asing ke Afghanistan.
Sudah ratusan orang meninggal dunia dan miliaran dolar uang habis hanya untuk perang yang tidak menghasilkan apa-apa ini.
Hampir seluruh negara di dunia melakukan protes akan aksi dari Amerika Serikat ini. Termasuk di Indonesia. (Mentari Desiani Pramudita/Intisari-Online.com)