Iptek
Penyelidikan Makam Diduga Milik Yesus Dilanjutkan, Peneliti Buka Segel Makam
“Saya benar-benar takjub. Lutut saya gemetar sedikit karena saya tidak berharap akan mengalami ini,” kata Fredrik Hiebert, seorang arkeolog dari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Para peneliti melanjutkan penyelidikan mereka ke dalam situs, yang diduga sebagai tempat tubuh Yesus Kristus dikuburkan.
Mereka memastikan bahwa bagian dari makan tersebut hingga saat ini masih ada.
Makam kuno itu telah melewati kerusakan selama berabad-abad, kehancuran, dan rekronstruksi di sekitar wilayah Church of the Holy Sepulchre atau Gereja Makam Kudus di Kota Tua Yerusalem.
Tempat ini merupakan situs yang paling dihormati bagi umat Kristiani.
Kini, makam tersebut berada di atas rak batu kapur atau tempat penguburan, yang dipahat dari dinding gua.
Setidaknya sejak 1555, atau mungkin abad-abad lebih awal, tempat pembaringan jenazah tersebut telah tertutup marmer.
Tindakan ini dilakukan guna mencegah para jemaat yang ingin mengambil batu asli sebagai suvenir ketika menziarahi makam ini.
“Saya benar-benar takjub. Lutut saya gemetar sedikit karena saya tidak berharap akan mengalami ini,” kata Fredrik Hiebert, seorang arkeolog dari National Geographic.
“Kita memang belum yakin seratus persen. Namun, yang tampak ialah bukti bahwa lokasi dari makam ini tidak bergeser dari waktu ke waktu, satu hal yang membuat para ilmuwan bertanya-tanya selama beberapa dekade.”
Ketika marmer untuk pertama kalinya dikeluarkan pada 26 Oktober malam, tim konservasi dari National Technic University of Athens menemukan hanya terdapat satu lapisan yang berada di bawahnya.

Pembersihan puing-puing yang berada di bawah lempengan marmer yang rusak untuk memperlihatkan permukaan batu asli tempat yang dianggap sebagai tempat pemakaman Yesus. (Oded Balilty, AP untuk National Geographic)
Para peneliti terus melanjutkan pekerjaan mereka tanpa berhenti selama 60 jam hingga sebuah lapisan batu lain dengan ukiran salib terlihat.
Pada 28 Oktober malam, hanya beberapa jam sebelum kuburan tersebut disegel kembali, batu asli tempat tidur makam terungkap seutuhnya.
Selain itu, para peneliti menegaskan bahwa keberadaan gua batu kapur yang asli dalam abad ke-18 Edicule atau tempat yang suci adalah batu yang sama digunakan untuk membungkus makam tersebut.
“Ini adalah batu suci yang telah dihormati selama berabad-abad, namun baru sekarang dapat benar-benar dilihat,” kata Antonia Moropoulu seorang Chief Scientific Supervisor Professor yang mengarahkan konservasi dan restorasi Edicule.
Apakah ini benar-benar Makam Yesus?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/penelitian-makam-yesus_20161104_104009.jpg)