Iptek
Penyelidikan Makam Diduga Milik Yesus Dilanjutkan, Peneliti Buka Segel Makam
“Saya benar-benar takjub. Lutut saya gemetar sedikit karena saya tidak berharap akan mengalami ini,” kata Fredrik Hiebert, seorang arkeolog dari
Secara arkeologis, mungkin bisa dikatakan bahwa makam yang terekspos di dalam Gereja Makam Kudus adalah situs permakaman milik seorang Yahudi yang mengenal Yesus dari Nazareth.
Terdapat sebuah bukti tidak langsung, yang menunjukkan bahwa ada tengara di situs tersebut yang diberikan oleh perwakilan Kaisar Romawi Constantine pada 300 tahun kemudian.
Mungkin identifikasi ini dapat dikatakan salah satu yang paling masuk akal.
Catatan paling awal tentang permakaman Yesus berasal dari Injil Kanonik, yakni buku pertama dari Perjanjian Baru yang diyakini telah disusun beberapa dekade setelah penyaliban Yesus.

Seorang Konservator membersihkan permukaan lempengan batu yang dihormati sebagai tempat peristirahatan terakhir Yesus Kristus. (Oded Balilty, AP untuk National Geographic)
Mungkin sekitar 30 Masehi. Meskipun terdapat variasi dalam perincian, catatan tersebut secara konsisten menggambarkan bagaimana Yesus dimakamkan di sebuah batu milik Yusuf dari Arimatea, seorang Yahudi kaya pengikut Yesus.
Para arkelog telah mengidentifikasi lebih dari seribu batu makam serupa di sekitar wilayah Yerusalem, kata seorang arkeolog National Geographic, Jodi Magness .
Setiap makam dari makam keluarga ini terdiri dari satu atau lebih ruang pemakaman dengan relung panjang yang dipotong untuk menopang tubuh seseorang.
Di Luar Tembok Kota
Tradisi Yahudi melarang penguburan di dalam dinding-dinding kota, dan Injil menetapkan bahwa Yesus dikuburkan di luar Yerusalem, dekat dengan lokasi penyaliban-Nya di Golgota.
Beberapa tahun setelah pemakaman yang dikatakan telah terjadi, tembok Yerusalem diperluas dan membuat Golgota dan makam tersebut berada di dekat kota Yerusalem.
Ketika wakil Konstatinus tiba di Yerusalem sekitar tahun 325 untuk menentukan lokasi makam, mereka menunjuk sebuah bangunan kuil yang dibangun oleh Kaisar Romawi Hadria sekitar 200 tahun sebelumnya.
Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa Hadrian memiliki tempat suci yang dibangun di atas makam untuk menegaskan dominasi agama negara Romawi di situs yang dihormati oleh Umat Kristiani.

Kerangka Baja yang menjadi sandaran Edicule akan dihilangkan ketika restorasi selesai pada musim semi yang akan datang. (Oded Balilty, AP untuk National Geographic)
Menurut Eusebius, Uskup Caesarea, tempat suci Romawi dihacurkan dan digali bagian bawahnya juga menemukan sebuah makam batu .
Bagian dari gua tersebut dipotong untuk interior dan sebuah gereja dibangun di daerah tersbebut untuk menutupi makam.
Namun, gereja tersebut hancur oleh Fatimiyah pada 1009 dan dibangun kembali pada abad pertengahan ke-11.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/penelitian-makam-yesus_20161104_104009.jpg)