NEWSVIDEO
Musim Hujan Siswa dan Guru Di Sekolah Ini Merasa Was-Was Berada di Dalam Ruang Kelas
Kondisi fisik ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Al Hikmah Desa Hamarung Rt 2 Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Kalsel ini memprihatinkan
Penulis: Elhami | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Fasilitas fisik ruang kelas milik Madrasah Ibtidaiyah Al Hikmah saat ini sangat memprihatinkan, meski demikian siswa dan guru tetap nekad melakukan proses belajar mengajar.
Madrasah yang berada di Desa Hamarung Rt 2 Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Kalsel ini memilik tenaga pengajar 11 orang dan siswa sebanyak 46 orang, bahkan setiap tahunnya selalu meluluskan siswanya.
Sejak awal didirikan pada tahun 1982, sekitar hampir 10 tahun belakangan rusaknya semakin parah dan belum pernah sama sekali dilakukan perbaikan, selain karena faktor usia bangunan juga diakibatkan cuaca hujan dan panas.
Pantauan BPost dilapangan, seluruh ruangan yang berjumlah enam kelas rusak semua, dua diantaranya tak bisa digunakan sama sekali yaitu bekas kelas II dan III.
Kemudian empat kelas yang ada terpaksa siswa dan guru nekad melakukan proses belajar mengajar meski kondisinya juga memprihatinkan.
Hampir disemua aspek fisik baik itu atap, plafon, dinding, dan lantai mengalami kerusakan, bahkan ada dindingnya yang bolong, plafon menggantung ingin jatuh.
Kondisi fisik yang rapuh juga sangat rentan roboh, apalagi Madrasah yang berjarak 18 Km dari Paringin ini jika terkena angin kencang dan hujan siswa tak berani menggunakan ruangan tersebut.
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al Hikmah Masmidiya, SPd mengatakan sekitar bulan Desember 2016 tadi pernah ada kejadian papan plafon jatuh, beruntung saat itu siswa lagi istirahat di luar.
"Ini sangat membahayakan siswa, kami was-was apalagi jika hujan dan angin kencang, terpaksa seluruh siswa dipindah ke ruang guru, soalnya rawan kalau bangunannya roboh," ungkapnya, Senin (16/1/2017).
Lebih lanjut upaya pihak sekolah sudah empat kali mengajukan proposal permohonan ke instansi terkait, terakhir pada bulan September 2016, namun belum juga ada titik terang.
Pihaknya sangat mengharapkan pihak instansi terkait untuk turun kelapangan meninjau serta melihat kondisinya, kemudian bisa membantu bangunan fisik agar siswa dan guru nyaman menjalankan proses belajar mengajar.
"Mudahan ada tanggapan dari pihak terkait," harapnya. (*)