DIY
Mengerikan, Hasil Pemeriksaan Kondisi Mahasiswa yang Tewas Saat Diksar Mapala UII Yogya
Tiga mahasiswa UII yang meninggal dunia setelah mengikuti diksar di Tawangmangu, Jawa Tengah, dua di antaranya sempat dirawat di Rumah Sakit Bethesda
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tiga mahasiswa UII yang meninggal dunia setelah mengikuti diksar di Tawangmangu, Jawa Tengah, dua di antaranya sempat dirawat di Rumah Sakit Bethesda.
Kabag humas dan marketing RS Bethesda, Nur Sukawati mengatakan, pihaknya telah melakukan perawatan intensif terhadap keduanya, namun kondisi pasien yang terus menurun akhirnya menyebabkan keduanya meninggal.
Adapun runtutan penanganan yang dilakukan pihak rumah sakit bermula saat Ilham datang dihantar temannya pada Senin (23/1) pukul 09.39.
Berdasarkan keterangan teman kos Ilham, yang bersangkutan sempat jatuh pingsan.
"Saat datang pasien dalam kondisi sadar, tapi pucat, dengan luka di dagu dan keluhannya mual," jelasnya.
Petugas IGD juga melakukan pemeriksaan badan, dan menemukan luka-luka di tangan, kaki, dan kuku jempol kaki kanan yang hampir copot.
Siang sekitar pukul 13.30, Ilham dimasukkan ke ruang perawatan dan mengalami berak darah sekitar pukul 15.00. Dari pemeriksaan dokter, ia mengalami trauma abdomen di bagian perut.
Akibat banyak keluar darah dari tubuhnya, ia harus mendapatkan transfusi.
Kondisi tubuh Iham terus menurun, sehinga sekitar pukul 19.30 ia harus dirawat di ICU.
Namun akhirnya ia tak dapat bertahan dan akhirnya meninggal pada pukul 23.20.
Sebagai catatan, dokter juga menemukan kondisi Vulnus Laceratum di tubuh korban.
Yakni adanya luka robek pada kulit yang biasanya diakibatkan karena terjatuh, terkena ranting pohon, atau batu.
Syaits Asyam
Sementara pasien sebelumnya, Syaits Asyam (19) diterima pihak dokter pada Sabtu (21/1).
"Saat datang, bicara sudah sulit, sesak nafas, keluhan batuk sejak 4 hari," ungkapnya.
Berdasarkan foto thorax, Syaits mengalami patah tulang dengan multiple trauma.
Hampir semua tulangnya mengalami kerusakan, seperti di kedua kaki, tangan, dan punggung.
"Ia mengalami gagal nafas, hingga akhirnya meninggal pukul 14.45 karena peradangan paru dan gagal nafas," jelasnya.
Lebih lanjut, setelah disemayamkan di rumah duka Bethesda, jenazah Ilham akhirnya dikirim ke Forensik RSUP Dr Sardjito atas persetujuan ayahnya, Syafii.
Hal ini dilakukan agar mendapat bukti penyidikan secara mendalam.
Rektor minta maaf
Insiden meninggalnya Ilham mendapat perhatian dari kampus.
Rektor UII, Harsoyo turut hadir di rumah duka Rumah Sakit Bethesda untuk menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga Ilham Nur Padmy.
Harsoyo meminta maaf kepada seluruh orangtua dan peserta Diksar Mapala Unisi serta masyarakat luas.
Rektor mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas kasus ini dan berkomitmen utk mengusut secara obejektif, terbuka dan tuntas.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang meninggal akibat kegiatan Diksar MAPALA Unisi The Great Camping.
Orang nomor satu di DIY tersebut mengatakan bahwa senior yang ada dalam kegiatan tersebut, seharusnya hadir untuk membimbing adik-adiknya dan memberikan perlindungan.
Bukan justru dipaksa melakukan aktivitas berat, yang masing-masing orang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda dari senior tersebut.
"Jadi Mapala pun modelnya bukan pemaksaan kayak plonco," tegasnya ketika ditemui di Kompleks Kepatihan, Selasa (24/1). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/rektor-uii-yogyakarta_20170125_171232.jpg)