Komunitas Banua yang Satu Ini tetap Setia pada Mobil ‘Uzur'
"Kami sudah empat tahun ikut meramaikan perkembangan mobil klasik di Banua ini," ucap Ketua SBRC, Mohammad Zakki Zayadi.
Penulis: Khairil Rahim | Editor: BL Roynalendra N
lihat foto
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski mobil produksi terbaru kini terus membanjiri pasar, tapi mobil tua (retro) tetap menjadi idaman sebagian orang. Bahkan, komunitas mobil retro di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bermunculan.
Hampir di tiap daerah di Banua ini, sekarang ada komunitas mobil retro. Mereka yang tertarik mobil lawas keluaran 1970-an ini umumnya ingin bernostalgia untuk mengenang masa lalu saat mobil- mobil klasik zaman dahulu (zadul) tersebut masih moncer dan jadi barang mewah.
Salah satu wadah berhimpun para pencinta mobil tetro yakni South Borneo Retro Cars (SBRC) yang memiliki motto Its Not Club Cars. "Kami sudah empat tahun ikut meramaikan perkembangan mobil klasik di Banua ini," ucap Ketua SBRC, Mohammad Zakki Zayadi, Rabu (01/03/2017).
Laki-laki yang akrab disapa Om Zak ini menuturkan SBRC dibentuk 22 November 2013 lalu. "Awalnya ada kegiatan otomotif terbesar di Kalsel, beberapa tahun lalu. Semua pencinta otomotif berkumpul. Saat itu saya lihat banyak pelaku otomotif yang menaiki mobil retro klasik," bebernya.
Kemudian dirinya beserta beberapa pencinta mobil retro lainnya membentuk kelompok kecil dan berdiskusi untuk membentuk suatu wadah penggemar dan pencinta mobil retro klasik.
"Semula responsnya memang biasa saja. Tapi, ketika wadah komunitas benar benar terbentuk, akhirnya banyak yang berminat dan bergabung," beber pemilik empat mobil klasik Corolla KE 20 ini.
Pengelola Garasi Mas Bro Adhyaksa 39 ini menambahkan kini jumlah anggota resmi mencapai 40 orang. Lumayan banyak ragam jenis mobil retro klasik yang dimiliki anggota, di antaranya produksi Toyota Corolla, Mercedes, Holden, Fiat, dan Peugeot.
Anggota SBRC tidak hanya terdiri atas para pemilik mobil, namun juga para pencinta mobil retro klasik dari berbagai kalangan. “Mobil-mobil klasik yang dimiliki tiap anggotanya umumnya keluaran tahun 1960 hingga tahun1988,” sebut Om Zak.
Selengkapnya simak beritanya di Banjarmasin Post edisi Kamis (02/03/2017).
(khairil rahim)
